Ilustrasi sosok lelaki memeluk perempuan
Ilustrasi oleh Djanlissa Pringel
Hubungan

Naksir Seseorang Padahal Sudah Punya Pacar, Apakah Termasuk Selingkuh?

"Aku mencintai pasanganku, tapi pikiranku justru dipenuhi sosok lelaki lain saat kami bercinta."

Rubrik ‘Ask VICE’ diperuntukkan bagi para pembaca yang membutuhkan saran VICE untuk menyelesaikan masalah hidup, dari mengatasi cinta yang bertepuk sebelah tangan hingga menghadapi teman kos yang rese.

Curhatan E.: Saya dan pasangan telah berpacaran hampir lima tahun. Kami kenalan saat SMA, dan baru pacaran saat kami berusia 20. Sekarang kami tinggal bersama.

Iklan

Kami berdua bebas make out dengan orang lain saat pergi ke pesta, dan kami sudah melakukannya sejak awal berpacaran. Satu hal yang dilarang dalam hubungan kami adalah mengencani orang lain. Kami harus langsung memberi tahu satu sama lain jika naksir pada seseorang.

Inilah yang menjadi persoalan. Sepertinya saya jatuh cinta dengan teman kami Bas*, dan saya punya firasat dia merasakan hal yang sama. Dia lucu, pintar, menawan dan sangat tampan. Kami langsung cocok saat liburan musim panas tahun lalu. Kami tidak bisa lepas dari satu sama lain setiap nongkrong bareng. Orang-orang sampai mengira kami berpacaran.

Kami ngobrol hampir setiap hari di WhatsApp. Saya pernah FaceTime-an dengannya dan dia memperkenalkan saya kepada orang tuanya. Kami belum ciuman dan belum bertemu lagi sejak liburan.

Hubungan saya dan pacar melempem belakangan ini. Pikiran saya dipenuhi oleh Bas, bahkan saat kami bercinta. Saya sudah berminggu-minggu merasa bersalah. Saya belum terlibat dalam hubungan fisik yang lebih intim dengan Bas, tapi apakah memiliki perasaan untuknya termasuk selingkuh?

Iklan

Hai E.,

Kamu menghadapi situasi yang sulit. Berbagai penelitian telah menunjukkan, perasaan suka dapat mengubah otak sama seperti minuman keras. Kadar “hormon bahagia” oksitosin akan meningkat ketika kamu sedang jatuh cinta, dan mampu meredakan kecemasan yang kita miliki, seperti halnya alkohol. Ini bisa mengacaukan kemampuan kita untuk membuat keputusan rasional.

Seksolog Yuri Ohlrichs mengatakan, sangat wajar jika kamu kebingungan menghadapi ini. Kalian berdua mungkin menetapkan peraturan di awal hubungan, tapi keadaan selalu bisa berubah. Ohlrichs menganjurkan agar kamu berterus terang dengan pasangan.

“Saya sangat menyarankan untuk memberi tahu pasangan dan mencari tahu batasan masing-masing. Kamu bisa mempertimbangkan kemungkinan mencoba hal baru dengan orang lain sambil tetap mempertahankan hubungan saat ini, atau memulai hubungan lain sepenuhnya,” terang Ohlrichs.

Menurutnya, kamu juga harus memikirkan perasaanmu untuk Bas. Apa yang membuatmu tertarik dengannya? Apakah murni karena nafsu? Sebatas naksir dengannya? Atau kamu serius ingin menjalin hubungan dengan Bas?

Penting juga bagimu untuk menanyakan pendapat Bas. Bisa jadi dia sudah puas dengan hubungan kalian saat ini dan ragu untuk melangkah lebih jauh. Ajak dia ngobrol di tempat yang lebih santai, bukan di pesta seperti biasanya. “Ada banyak sisi dari Bas yang belum kamu ketahui,” tutur Ohlrichs. Sosok Bas yang ada di bayanganmu belum tentu sesuai dengan kenyataannya. 

Iklan

Perlu diingat bahwa menyukai seseorang tak serta-merta berarti kalian memiliki hubungan emosional yang lebih dalam dengan mereka. “Naksir seseorang itu normal. Kamu tak berkewajiban mengutarakan semua perasaan yang muncul. Bisa saja itu tak lebih dari fantasi sesaat,” ujarnya.

Tapi bedanya, kamu dan pasangan telah sepakat untuk jujur ketika menyukai orang lain, dan kamu melanggar peraturannya. Ini bisa merusak kepercayaan yang telah kalian bangun berdua. Kamu tidak memberikan pacar kesempatan untuk mengetahui apa yang sedang terjadi pada dirimu.

Ohlrichs menjelaskan perasaanmu terhadap Bas bisa muncul karena banyak hal. Ini pertama kalinya kamu menjalani hubungan jangka panjang, dan mungkin baru sekarang kamu menyadari kalau kamu tertarik dengan orang selain pasangan. Mengeksplorasi sisi ini bisa menjadi ide yang bagus jika kamu memang tertarik mencobanya.

Kamu dan pacar dapat memilih jenis hubungan yang berbeda. Kalian mungkin ingin berada dalam hubungan terbuka, yang membebaskan kalian berhubungan seks atau kencan dengan orang lain. Kalian juga bisa menjalin hubungan poliamori jika kedua belah pihak sepakat. Dengan demikian, kalian bisa berpacaran dengan orang lain dan membiarkan perasaan orang ikut bermain. Kalian bahkan dapat menambahkan orang baru dalam hubungan kalian saat ini.

Iklan

“Jika kalian berdua memutuskan untuk menjalani hubungan terbuka atau poliamori, maka wajib hukumnya membuat peraturan dan mematuhinya,” Ohlrichs menegaskan. Setiap pasangan punya peraturannya masing-masing. Tak masalah jika kalian merasa tidak membutuhkan peraturan apa pun.

Kejujuran berperan penting di sini. Walaupun hubungannya terbuka, masih ada kemungkinan bagi kalian untuk selingkuh dari pasangan. Contohnya seperti tidak menghargai batasan mereka dan merahasiakan sesuatu dari pasangan.

Ohlrichs berujar, tidak ada yang perlu dikhawatirkan jika kamu naksir orang saat sudah punya pacar. Menyukai seseorang tak berarti hubungan kalian saat ini akan terancam. Faktanya, menyimpan rasa suka kepada orang lain sangatlah normal. Alasannya bisa sesimpel “itu hal yang baru dan seru”. Yang paling penting adalah mengelola perasaan ini dengan baik dan menghargai semua pihak yang terlibat.

*Nama telah diubah

Artikel ini pertama kali tayang di VICE Netherlands.