Akankah Hollywood Walk of Fame Berani Mencopot Penghargaan Para Predator Seksual Berikut?

FYI.

This story is over 5 years old.

Pelecehan Seksual

Akankah Hollywood Walk of Fame Berani Mencopot Penghargaan Para Predator Seksual Berikut?

Fotografer Robert Lang memotret semua nama pesohor yang terbukti predator seks. Dia ingin nama-nama tersebut segera dicabut dari jalan Walk of Fame.

Di Los Angeles, ada sebuah jalan yang begitu populer. Trotoar di jalan itu dihiasi plakat berisi nama seorang propagandis Nazi, tersangka pemerkosaan, banyak tertuduh/terdakwa kasus pemerkosaan, hingga pembunuh. Jalan itu lebih mahsyur dengan nama Hollywood Walk of Fame. Dalam setahun, jalanan yang bentuknya khas ini dikunjungi sekitar 10 juta orang.

Fotografer Robert Lang merupakan salah satu orang yang masih sangat marah sampai sekarang, lantaran nama-nama pesohor bermasalah belum kunjung dicopot dari Walk of Fame.

Iklan

“Aku kecewa banget sama Hollywood Chamber of Commerce karena tetap memasang bintang Bill Cosby di Walk of Fame, padahal aktor gaek itu terbukti melakukan perkosaan,” ujarnya. Lang, yang lahir di Afrika Selatan, pernah menghabiskan sebagian karirnya di episentrum pesta-pesta pesohor Hollywood, Camden, sebelum beralih ke Hollywood Boulevard. “Saya pernah tinggal tak jauh dari Walk of Fame, saya jadi sering mencari nama-nama pelaku pelecehan seksual dan pengalaman ini akhirnya membuka kotak Pandora,” imbuhnya.

Kekecewaan Lang akhirnya dilampiaskan dengan memotret semua bintang yang terbukti terlibat atau aktif melakukan kekerasan seksual. Dia mengumpulkan foto nama-nama mereka dalam sebuah buku yang diberi judul Walk of Shame. Dalam buku itu, Lang memasangkan foto pesohor pelaku kejahatan seksual, foto plakat bintang mereka di Walk of Fame, dan sejumlah paragraf pendek berisi rekam jejak kejahatan mereka di masa lalu. Jelas, Walk of Shame bukanlah buku yang mudah dibaca, apalagi bagi para pelaku pelecehan seksual yang saat ini masih berkeliaran di Hollywood dan banyak negara lain.

Di tengah riuhnya #MeToo movement, memang susah mempercayai nama-nama pesohor pelaku kejahatan seksual itu masih terpampang di trotoar jalan yang didedikasikan untuk mengabadikan kesuksesan bintang-bintang Hollywood. Walau beberapa penerima Walk of Shame terbukti melakukan kejahatan seksual, Hollywood Chamber of Commerce—manajemen pengelola Walk of Shame—masih saja ogah mencopot nama yang telah mereka pilih walau sudah melakukan kejahatan serius.

Iklan

Saat i-D bertanya tentang keputusan mempertahankan nama-nama tersebut, Ana Martinez, selaku penanggung jawab pemasangan plakat bintang trotoar dari Hollywood Chamber of Commerce, menjawab, “Kami memilih mereka karena karya mereka di dunia hiburan..belum ada..kami memang mendiskusikan sejumlah hal. Belum ada keputusan kami akan mencopot beberapa nama. Sampai sejauh ini sih, belum ada pemikiran ke arah sana. [Nama-nama yang dipajang di Walk of Fame] adalah tolok ukur sejarah dan budaya, jadi agak susah membayangkan nama-nama itu akan dicopot.”

Sikap Hollywood Chamber of Commerce ini agak ganjil sebenarnya. Sah-sah saja menerapkan asas praduga tak bersalah dan mempertahankan bintang seroang aktor Hollywood sampai tuduhan kejahatan seksual mereka terbukti (meski kalau mereka cepat merespon klaim ini dengan menghapus nama tersebut, mereka lebih kelihatan memperhatikan suara korban pelecehan seksual).

Tapi kan ada beberapa kasus yang sudah terang benderang. Bill Cosby telah divonis bersalah melakukan pemerkosaan beberapa kali. Imbasnya, aktor gaek itu sudah diusir oleh Academy of Motion Pictures dan beberapa penghargaan yang telah diterimanya dibatalkan—termasuk Mark Twain Prize, Kennedy Centre Honor, serta beberapa gelar akademis kehormatan dari kampus0kampus. Tentu saja, mencopot bintang Cosby di Walk of Fame seharusnya segera dilakukan. Lebih tragisnya, Hollywood Chamber of Commerce meminta penerima penghargaan untuk membayar £40,000 jika bintang mereka terpacak di Walk of Fame. Masa sih Hollywood Chamber of Commerce susah sekali memakai pendapatan mereka yang gede tadi untuk menghapus nama-nama bangsat pelaku kejahatan seksual dari plakat jalanan?

Iklan

Hal paling menyedihkan, sikap Hollywood Chamber of Commerce mengindikasikan kegagalan kita mengadili para lelaki pelaku kejahatan seksual ini. Sebuah penelitian terbaru menunjukan gegap gempita gerakan #metoo nyaris tak mengubah kebiasan nonton penggemar film. Masih banyak orang dengan senang hati datang ke bioskop menonton Future World, film post-apocalyptic dibintangi James Franco yang habis diganyang para kritikus (Franco menyanggah sejumlah tuduhan bahwa dirinya melakukan pelecehan seksual). Kegagalan kita juga terlihat dengan gamblang lantaran pria-pria brengsek ini masih bisa main film dengan leluasa.

“Nahasnya, Hollywood dan masyarakat umum seringkali gampang lupa,” kata Lang, sambil menunjukan Jeffrey Tambor masih bermain di Arrested Development (Tambor dituduh melakukan pelecehan seksual dan dia tak menampiknya dengan jelas), Ryan Seacrest masih jadi salah satu pembawa acara di Live with Kelly and Ryan (Seacrest menampik tuduhan pelecehan seksual yang ditudingkan kepadanya ), dan Donald Trump masih jadi Presiden Amerika Serikat (Trump dituduh melakukan banyak sekali pelecehan seksual, dan dia dengan enteng ngeles kalau dirinya tak pernah berbuat demikian).

“Kasus-kasus ini menggambarkan bahwa dalam industri hiburan, orang-orang ini akan tetap dapat dukungan dari kawan-kawan mereka, terlepas dari kejahatan yang mereka lakukan,” kata Lang menyimpulkan. “Tetap memasang plakat nama di Walk of Fame sama saja mengejek para korban pelecehan seksual dan pemerkosaan yang dilakukan para pesohor itu.”

Buku Robert Lang berjudul "Walk of Shame" sudah terbit.

Artikel ini pertama kali tayang di i-D