Otoritas Irak telah mencabut izin penyiaran acara prank yang menampilkan adegan selebritas diculik oleh aktor yang menyamar sebagai anggota ISIS, lalu dipaksa mengenakan rompi bom bunuh diri palsu.
Artis yang muncul di setiap episode Tannab Rslaan atau Syuting Rslaan akan “disergap” oleh orang bersenjata dari milisi Syiah, atau terkadang pasukan keamanan Irak yang mengenakan kostum ISIS.
Videos by VICE
Sebagian besar bintang tamu akan memohon-mohon untuk dibebaskan, sementara pembawa acara Rslaan Haddad membuat komentar konyol seperti “kamu takut?” sambil mengarahkan kamera ke mereka.
Pada Senin, regulator media di bawah Kementerian Komunikasi Irak menyetop program acara yang tayang di Asia TV Baghdad, menyusul kemarahan publik akibat penayangan tindak kekerasan—meski itu hanya pura-pura. Komisi Komunikasi dan Media Nasional Irak mengecam Tannab Rslaan karena konten yang disiarkan dapat menimbulkan ketakutan.
“Kami meminta agar semua saluran televisi tidak menayangkan cuplikan dan video penculikan atau penangkapan orang karena pada akhirnya akan mempromosikan tindakan seperti ini dan memperburuk trauma para korban,” ujar Komisi Komunikasi dalam pernyataan resminya.
Akan tetapi, Haddad mengklaim di postingan Facebook, acaranya hanya diliburkan untuk memperingati hari kematian Ali bin Abi Thalib, sepupu dan sahabat Nabi Muhammad SAW.
Televisi Irak menayangkan program spesial Ramadan setiap tahunnya. Jutaan umat Muslim di Irak pasti akan menonton acara-acara itu bersama keluarganya setelah berbuka puasa. Namun, acara prank yang ditayangkan tahun ini menuai kontroversi.
Kemarahan publik memuncak setelah aktris Wafa Salim menjadi korban prank Tannab Rslaan. Perempuan 54 tahun itu awalnya diminta menemani Haddad mengunjungi sebuah desa yang sempat dikuasai ISIS. Aktris yang akrab dipanggil Nisma tiba-tiba disergap oleh anggota ISIS palsu dan ditutup matanya. Suara tembakan dan ledakan terdengar di sekitar mereka.
Nisma tampak sangat ketakutan hingga menangis. “Aysar, aku akan menemuimu sebentar lagi,” katanya pasrah. Aysar adalah mendiang saudara laki-laki Nisma yang tewas dibunuh ISIS. Haddad bersikukuh episode tersebut dimaksudkan untuk “mengenang sejarah apa adanya dan mengingatkan rakyat Irak akan keberanian angkatan bersenjata negara yang melawan ISIS.”
Rekaman episodenya telah dihapus dari YouTube karena melanggar pedoman komunitas.
Regulator Irak juga melarang penayangan acara Tony’s Bullet yang tayang di Zagros TV di Mosul dan daerah mayoritas Muslim Sunni. Program TV itu dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran terhadap tradisi Irak yang merayakan sesuatu dengan tembakan, serta penggunaan senjata oleh warga sipil. Akan tetapi, host membawakan acaranya dengan berpura-pura habis tertembak, lalu berhasil sembuh untuk menyampaikan pesan anti-senjata.