Peradaban Kuno

Arkeolog Temukan Ukiran Penis Terbesar di Reruntuhan Romawi Kuno

Ukiran batu bentuk penis menurut arkeolog merupakan desain dekorasi rumah yang populer bagi masyarakat Romawi, karena jadi simbol keberuntungan.
Arkeolog Temukan Ukiran Penis Terbesar di Reruntuhan Romawi Kuno di Spanyol

Di masa modern, jika terdapat lukisan atau ukiran penis di rumah (atau kalau di Indonesia biasanya asbak bentuk penis yang dibeli saat pelesir ke Bali), siapapun bakal menduga si pemiliknya adalah sosok yang kekanak-kanakan, bahkan aneh. Ternyata, ukiran penis merupakan hal yang cukup penting bagi masyarakat Romawi Kuno. Penduduk kekaisaran yang membentang dari Inggris hingga Mesopotamia itu biasa memasang dekorasi berbentuk penis di rumah-rumah mereka, karena dianggap sebagai simbol keberuntungan.

Iklan

Hal itu terungkap dari temuan yang didapat arkeolog dari situs penggalian El Higuerón, di selatan Spanyol. Tim peneliti menemukan ukiran penis terbesar dalam sejarah penggalian benda-benda dari era Romawi Kuno. Penis tersebut dipahat di sebuah batu gamping, yang kemungkinan menjadi hiasan salah satu rumah mewah pada masanya. Panjang batu phallus itu mencapai 43 cm, dengan bagian buah zakarnya sebesar 10 cm merujuk laporan surat kabar El País.

“Pahatan phallus ini menjadi salah satu fokus utama penggalian tim kami,” demikian kutipan keterangan tertulis dari akun Museum Sejarah Nueva Carteya di Facebook. “Relief phallus tersebut menghiasi ruangan salah satu bangunan besar di wilayah penggalian.”

Andrés Roldán selaku kepala proyek penggalian, menyatakan ukiran penis bukan sekadar hiasan rumah biasa. Gambar penis, bagi masyarakat Romawi, melambangkan vitalitas, keberanian, serta peruntungan yang baik. Itu sebabnya rumah pejabat Romawi banyak memiliki ukiran penis, meski mayoritasnya kini rusak atau ukurannya tak sebesar temuan di El Higuerón.

Iklan

“Prajurit Romawi sering mengenakan kalung dengan motif penis, jadi penis bukan sekadar untuk hiasan rumah. Tapi harus diakui kami belum pernah menemukan ukiran penis sebesar ini sebelumnya,” ujarnya. “Kami mencoba mencari referensi lain, tapi rata-rata phallus-nya lebih kecil dari temuan ini.”

Ukiran penis sebelumnya pernah ditemukan di berbagai situs arkeologi terkait peradaban Romawi Kuno, mulai dari reruntuhan kota Pompeii di Italia, hingga Tembok Hadrian yang memisahkan Inggris dari Skotlandia.

Situs El Higuerón diduga adalah permukiman besar pada masa lebih dari seribu tahun lalu, dihuni oleh orang Iberia yang hidupnya sering berpindah-pindah. Prajurit Romawi baru menyerbu dan menduduki kawasan tersebut pada tahun 206 sebelum Masehi. Pendatang kemudian menimpa bangunan-bangunan semi permanen masyarakat Iberia dengan rumah-rumah ala Romawi.

Selain ukiran penis raksasa, tim arkeolog juga menemukan ruang bawah tanah di beberapa lokasi penggalian yang sama. Fungsinya diduga untuk menyimpan makanan serta bahan bangunan seperti semen serta tegel.