Konflik Rusia-Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy Lolos dari Tiga Kali Upaya Pembunuhan

Seluruh upaya pembunuhan itu terjadi pada awal Maret 2022, dilakukan agen Rusia dari pasukan khusus Chechnya dan Wagner Group yang menyusup ke Ibu Kota Kiev.
Dipo Faloyin
London, GB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy Lolos dari Tiga Kali Upaya Pembunuhan Selama Invasi Rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menghadiri jumpa pers di Ibu Kota Kiev pada 3 Maret 2022. Foto oleh SERGEI SUPINSKY/AFP via Getty Images

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy selamat dari tiga kali upaya pembunuhan oleh agen militer Rusia. Menurut laporan intelijen, seluruh upaya pembunuhan itu berlangsung satu pekan setelah Rusia pertama kali menyerbu negaranya.

The Times melaporkan Zelenskyy, yang sampai artikel ini tayang masih bertahan di Kiev, menjadi sasaran utama pasukan khusus Chechnya yang sengaja dikirim Moskow untuk merebut ibu kota Ukraina. Selain milisi muslim, pihak lain yang coba membunuh sang presiden adalah Wagner Group, kelompok paramiliter swasta yang kerap disewa Kremlin.

Zelenskyy berhasil selamat berkat bantuan seorang pejabat intelijen Rusia dari lembaga FSB, yang atas inisiatif sendiri membantu pemimpin Ukraina. Pejabat Rusia itu menolak kebijakan perang, namun tidak berani mengkonfrontasi Vladimir Putin secara langsung.

Iklan

“Saya bisa menyatakan bahwa kami rutin mendapat informasi dari seorang pejabat intelijen senior di lingkaran dalam Putin,” ujar Oleksiy Danilov, Sekretaris Dewan Keamanan Ukraina, saat dikonfirmasi media. Danilov membenarkan bahwa selama Rusia menyerang negaranya, ada beberapa satuan khusus dikirim menuju Ibu Kota Kiev untuk menghabisi presiden Zelenskyy.

Pasukan yang sejak awal dikhawatirkan Ukraina adalah milisi bawahan Ramzan Kadyrov, pemimpin Republik Islam Chechnya. Kadyrov adalah tiran lokal yang sangat dekat dengan Putin, dan sempat menyatakan bahwa dia bisa merebut Kiev dalam dua hari asal Putin mengabaikan isu hak asasi manusia.

Menurut Danilov, beberapa personel pasukan elit Chechnya sempat mencoba masuk ibu kota Kiev, namun berhasil dihalau berkat adanya info intelijen Rusia yang membelot. “Berkat informasi itulah, kami berhasil menghancurkan satuan Kadyrov dan menyelamatkan presiden kami,” tandasnya.

Pihak lain yang kini diwaspadai Ukraina adalah lebih dari 2.000 personel kelompok paramiliter Wagner Group. Satuan ini sudah dikirim ke perbatasan timur Ukraina sejak awal tahun, dan fokus utamanya adalah menggulingkan pemerintahan Zelenskyy. Lebih dari 400 personel Wagner, menurut bocoran pejabat intelijen Rusia, saat ini sudah berada di Kiev dengan berbagai kedok. Fokus tentara swasta ini hanya membunuhi target mereka, terdiri atas lebih dari 20 pejahat tinggi Ukraina.

Invasi Rusia sendiri berlangsung lebih lama dibanding perkiraan para pengamat militer, yang awalnya mengira kota-kota besar Ukraina akan berhasil direbut Kremlin kurang dari seminggu. Terlepas dari kuatnya perlawanan tentara dan rakyat sipil Ukraina, namun ada indikasi tak semua faksi militer di Rusia sepakat dengan kebijakan Putin menyerang negara tetangga mereka.

Andai informasi dari Dewan Keamanan Ukraina akurat, hal itu menandakan strategi Putin kemungkinan memang dibocorkan sendiri oleh pejabat Rusia yang bersimpati dengan Ukraina, sehingga proses invasi ini tak secepat yang diharapkan.