Ekonomi Indonesia

Pemerintah Janji Bagikan Kredit Usaha Rp2 Juta Bebas Bunga buat Ibu Rumah Tangga

Kemenko perekonomian menegaskan bunganya nol rupiah, tapi teknis pengajuannya masih digodok. Apakah kebijakan ini bakal efektif menolong ibu-ibu yang menekuni olshop?
Program Kredit Usaha Rp2 Juta khusus ibu rumah tangga bebas bunga dari kemenko perekonomian
Ibu-ibu belanja di salah satu pasar Jakarta saat momen PSBB Mei 2020. Foto oleh Bay Ismoyo/AFP

Kabar baik untuk ibu-ibu pemilik olshop dan usaha kecil-kecilan lainnya. Jika kalian butuh kredit kecil tanpa bunga, pemerintah tampaknya akan mewujudkan harapan itu. Kemenko Perekonomian baru saja mengabarkan tengah menggodok rencana mengucurkan kredit dan subsidi bunga kredit untuk 12 juta korban PHK dan perempuan pengusaha UMKM senilai Rp28,8 triliun. Jatuhnya, masing-masing debitur akan diberi kredit Rp2 juta yang bebas bunga selama 6 bulan. 

Iklan

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan, kepastian rencana tadi baru akan diputuskan minggu ini. “Intinya kredit UMKM tersebut adalah kredit lunak yang terutama ditujukan untuk pegawai yang terkena pemutusan hubungan kerja [PHK] yang ingin berusaha dan ibu rumah tangga yang melakukan usaha mikro,” ujarnya hari ini (12/8), dikutip Kontan.

Rencana ini adalah bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasiona (PEN) yang dirilis guna meredam perlambatan ekonomi akibat wabah Covid-19. Namun, beda dengan skema BLT yang bertujuan menaikkan konsumsi, PEN bermaksud memperpanjang napas pelaku usaha. 

Nilainya sebesar Rp138,16 triliun, terbagi jadi Rp75,17 triliun buat subsidi bunga kredit, penjaminan kredit UMKM, dan penyertaan modal negara, kemudian Rp63,01 triliun dalam bentuk insentif pajak.

Menurut Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan Covid-19 dan PEN Raden Pardede, stimulus kredit ini adalah perluasan program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Bedanya, dalam KUR debitur maksimal meminjam Rp25 juta dengan bunga rendah, sedangkan kredit untuk ibu rumah tangga ini maksimal Rp2 juta dengan bunga nol persen. “Mereka diberi subsidi bunga 0 persen sampai akhir tahun ini dan mungkin juga berlanjut sampai tahun depan,” kata Raden, Senin (10/8), dikutip Katadata.

Jika kamu bertanya, kok perempuan disebut secara khusus untuk menerima kredit ini, postingan Instagram Menkeu Sri Mulyani akhir Juli kemarin kayaknya bisa menjawab. Jadi, sesuai namanya, UMKM ini kan ada kelompok-kelompoknya, yakni usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah. Di kelas usaha mikro, ada lagi yang namanya usaha ultramikro. Sebelum wabah, pemerintah udah punya program kredit untuk usaha ultramikro ini, namanya UMi, singkatan dari Ultra Mikro (sungguh nama yang straight forward).

Duit utangan via UMi emang kecil, maksimal Rp10 juta atau enggak nyampe separuh kuota ngutang lewat KUR. Yang menarik bagi Sri Mulyani, 93 persen dari 2,25 juta debitur UMi adalah perempuan. Kemenko Perekonomian emang enggak bilang langsung data UMi ini ada hubungannya dengan stimulus kredit perempuan tadi, tapi sekarang jadi masuk akal kan. Apalagi sejak pendiri Bank Grameen di Bangladesh, Muhammad Yunus, menang Nobel Ekonomi pada 2006, dunia kredit mikro emang lebih suka ngasih kredit mikro ke perempuan karena dianggap lebih tepercaya dan tepat sasaran.

 Ngomong-ngomong soal UMKM, anak medsos perlu tahu ini. Menurut data 2018, sebanyak 64,2 juta UMKM di Indonesia kontribusinya enggak bisa diremehkan. Mereka menyumbang 60,3 persen PDB Indonesia dan menyerap 97 persen angkatan kerja. 

In this economy, marilah kita tobat massal dengan enggak lagi nyinyiran spam jualan di kolom komen, reply thread segala tema, atau di mana saja. Pokoknya hidup sista-sista olshop!