The VICE Guide to Right Now

Paksa Seekor Babi Bungee Jumping, Taman Rekreasi di Tiongkok Dikecam Netizen

Pihak taman bermain itu mengklaim babinya masih tetap bersemangat setelah dipaksa bungee jumping. Tak semua orang percaya sama keterangan mereka.
K
oleh Koyu
Paksa Seekor Babi Bungee Jumping, Taman Rekreasi di Tiongkok Dikecam Netizen
Screenshot babi dipaksa bungee jumping dari video yang diunggah The Paper.

Taman rekreasi Meixin Red Wine Town di Chongqing menyambut Tahun Baru Imlek dengan cara yang sangat kontroversial: memaksa seekor babi bermain bungee jumping setinggi 68 meter.

Dalam rekaman video, penonton terdengar tertawa menggelegar di saat babi berjubah biru menjerit ketakutan sewaktu tubuhnya dilemparkan ke bawah menggunakan tali. Pertunjukan tersebut digelar untuk mengakhiri Tahun Babi dan menandai masuknya Tahun Tikus pada 25 Januari ini. Warganet lokal kini terpecah-belah merespons video yang beredar di situs media sosial Tiongkok.

Iklan

Sebagian besar mengkritik tajam pihak manajemen taman rekreasi, sedangkan lainnya beranggapan pertunjukan itu murni untuk hiburan.

"Tega sekali menganiaya babi seperti itu, lalu mengirimnya ke tukang jagal. Apa sudah hilang sisi kemanusiaannya?" ujar salah satu pengguna Weibo yang marah.

1579602059080-Screenshot-2020-01-21-at-60448-PM

"Saya yakin babinya merasa tidak berdaya di atas sana,” kata komentator yang lain.

1579602128470-Screenshot-2020-01-21-at-60234-PM

Sementara beberapa orang merespons dengan humor gelap.

"Babinya baik-baik saja. Dia sudah di tukang jagal sekarang (tertawa)," kata seorang pengguna.

1579601784270-Screenshot-2020-01-21-at-55839-PM

Ada juga yang bergurau, “Babi yang pernah bungee jumping takkan mati sia-sia.”

1579601971823-Screenshot-2020-01-21-at-60719-PM

Tak sedikit orang memuji kenekatan tim humas taman rekreasi tersebut. Bahkan sampai ada yang memberikan ide slogan buat mereka, “Pertunjukannya impresif. Saya punya ide slogan buat mereka: babi saja berani bungee jumping, masa kamu takut?”

1579588962566-2020-01-20-1

"Strategi marketing pengelola taman rekreasi keren, nih. Alasannya: 1. Mereka membuktikan peralatan bungee jumpingnya aman untuk menghilangkan keraguan wisatawan. 2. Mereka menggunakan babi untuk menarik perhatian media, sehingga taman rekreasinya makin populer lewat aspek hiburan dan cari sensasi," pengguna lain berpendapat.

1579588997894-2020-01-20-2

Menanggapi reaksi negatif warganet dan menteri pariwisata, pihak taman rekreasi melayangkan permintaan maaf dan menjelaskan maksud sebenarnya. Pertunjukan babi bungee jumping itu bertujuan melambangkan turunnya harga daging babi ketika pasar babi di Tiongkok pulih dari wabah flu babi Afrika tahun lalu.

Iklan

Mereka juga melakukan pembelaan bahwa pertunjukan ini “murni sebagai hiburan”. Pihak taman rekreasi mengklaim babi tidak merasa dalam bahaya, dan staf memastikan peralatan bungee jumpingnya aman. Menurut juru bicara taman rekreasi, si babi masih semangat setelah bungee jumping. Hewan itu lalu disembelih tak lama kemudian.

Ini bukan pertama kalinya aksi kekerasan pada hewan terjadi di Tiongkok, dan kemudian viral di internet. Beberapa di antaranya yaitu seorang perempuan yang merebus kucing hidup-hidup dan perempuan lain menginjak anak kucing pakai sepatu hak tinggi.

Terlepas dari backlash yang diterima, banyak orang beranggapan aksi semacam itu akan terus terjadi karena Tiongkok tidak memiliki undang-undang yang mengatur perlakuan terhadap hewan. Para pelaku mungkin akan dikecam, tapi mereka takkan dituntut secara hukum.

Walaupun peristiwa tersebut merusak nama baik Meixin Red Wine Town, videonya sukses membuat taman rekreasi ini dikenal dunia. Tapi tentunya bukan untuk alasan yang bagus.

Follow Koyu di Instagram.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE ASIA.