Kisah Inspiratif

Hilang Sejak 2009, Pemuda Sragen Temukan Keluarganya Lagi Berkat Google Maps

Kisah hidup Ervan Wahyu Anjasworo mirip film 'Lion'. Pada usia 7 tahun, dia diculik pengamen saat pelesir di Jakarta. Fitur street view di Google Maps berhasil membantunya pulang.
11 Tahun Hilang Diculik Ervan Wahyu Anjasworo Temukan Keluarganya Lagi Berkat Google Street View Maps
Ilustrasi Google Maps yang memiliki fitur street view [kiri] oleh Getty Images; Ervan Wahyu [paling kanan] bertemu orang tuanya, arsip dari Dinsos Jawa Barat

Ervan Wahyu Anjasworo (18) harus terpisah dari keluarganya saat berumur tujuh tahun. Ingatan terakhirnya tentang rumah adalah momen mengembalikan game boy ke tempat penyewaan. Dari sana, tiba-tiba ia didatangi empat pengamen yang mengajaknya pulang bareng. Ia menurut saja. Keputusan ini berujung Ervan harus menghabiskan dua tahun masa kecilnya di jalanan sebagai pengamen.

Keempat pengamen yang menculiknya sempat berniat memulangkan Ervan. Berlima, mereka datang ke Solo, Jawa Tengah mencari-cari alamat rumahnya. Karena gagal, mereka kembali ke Jakarta, lalu ke Bogor. Di kota terakhir nasib Ervan berbelok lagi.

Iklan

Pada satu waktu, Ervan dan gerombolannya bertemu mobil Satpol PP. Takut ditangkap, mereka panik dan berpencar, membuat Ervan bersembunyi di salah satu masjid. Ketua RT setempat menemuinya, menanyakan dari mana ia berasal. Fakta bahwa Ervan adalah anak jalanan tanpa rumah membuat sang Ketua RT mengangkatnya sebagai anak.

Empat bulan berlalu, Ketua RT meninggal dunia. Ervan lantas diangkat anak oleh nenek dari almarhum Ketua RT tersebut. Berselang enam bulan, Ervan kembali pindah asuhan setelah dirujuk ke Dinas Sosial (Dinsos) Bogor. Ia lalu bertemu Wiwin, pegawai Dinsos yang mengangkatnya menjadi anak angkat, lantas menyekolahkannya di pesantren.

Delapan tahun berselang sejak ia mengecap pendidikan pesantren, Ervan dipanggil ke Panti Rehabilitasi Sosial Anak Berhadapan dengan Hukum (PRSABH) Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, untuk dilatih kerja. Ervan berada di panti ini selama dua tahun. Di tempat inilah ia mendadak mendadak iseng meminjam komputer kantor dan membuka Google Maps.

Ervan menelusuri peta Solo dan terus merambah ke sekitar. Ketika penelusurannya masuk wilayah Sragen, ia menemukan nama Pasar Gonggang. Nama pasar ini adalah salah satu yang ia ingat dari kampung halamannya, selain nama ayah, ibu, dan kakak perempuannya.

“September [2020] kemarin, saya main komputer. Saya itu iseng-iseng [cari informasi] dengan membuka Google Maps. Awalnya saya searching Google Solo. Saya lihat lagi Solo-nya ini ada Wonogiri, Boyolali, Sragen, begitu. Saya telusuri satu per satu yang seingatnya itu Pasar Gonggang Sragen,” ujar Ervan saat diwawancarai Kompas.

Iklan

Foto Pasar Gonggang di Google Street View mencerahkan ingatan masa kecil Ervan. Dibantu Kepala panti, Ervan menghubungi Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Sragen untuk menyebar foto Ervan kecil ke wilayah sekeliling pasar. Bu Ani, seorang anggota TKSK Sragen, akhirnya menemukan dan mendatangi rumah orang tua kandung Ervan. Dari sana, kepulangan Ervan ke keluarganya langsung diurus. Keluarga itu berkumpul kembali dengan si anak hilang pada 6 Oktober lalu.

Cerita pertemuan kerabat yang hilang berkat fitur Google udah beberapa kali terjadi di seluruh dunia. Salah satu yang dikenal luas adalah kisah Saroo Brierley, pemuda asal India yang diadopsi keluarga Australia. Brierley berhasil menemukan keluarganya di India lewat Google Earth. Cerita Brierley lantas dibukukan dan diangkat menjadi film layar lebar berjudul Lion (2017), salah satu film Australia tersukses sepanjang sejarah.

Bukan cuma Google aja yang bisa berjasa bikin reuni keluarga mengharukan. Awal tahun ini, kita disuguhi berita pertemuan saudara kembar yang terpisah sejak kecil gara-gara TikTok. Nadya Elvira, pemudi 16 tahun di Jakarta, awalnya kaget melihat satu video perempuan di platform asal Tiongkok itu yang sangat mirip dirinya.

Bukan cuma wajah yang mirip, tapi juga usia dan gerak-geriknya. Setelah menelusuri dan mengontak perempuan tersebut lewat Twitter, Nadya baru sadar bahwa Nabila Azzhara, nama perempuan di TikTok itu, adalah saudara kembarnya sendiri. Kisah ini berpotensi punya sekuel setelah diketahui mereka sebenarnya kembar tiga. 

Keduanya pertama kali dipertemukan secara langsung oleh YouTuber Gritte Agatha. Beberapa bulan setelah mempertemukan Nabila dan Nadya, Gritte kembali mengundang sepasang saudara kembar yang saling menemukan lewat Facebook bernama Mila dan Nindya.

Berpisah sejak kecil, Mila tinggal di Jakarta, sedangkan Nindya di Indramayu. Mila getol mencari tahu keberadaan Mila lewat internet setelah enggak sengaja mendapati dirinya anak adopsi dan punya saudara kembar.

Enggak melulu menyambung tali kasih keluarga, Google Street View juga bisa menimbulkan percik masalah. Misalnya, netizen satu ini mengaku mergokin ibunya beli pecel saat bulan puasa lewat fitur Google tersebut. Hadeh…..