Hoax Antivaksin

Kaum Antimasker di Beberapa Negara Kepikiran Pakai Masker, Supaya Tak Terpapar Vaksin

Teori konspirasi soal tubuh orang usai divaksin Covid membuat seleb medsos anti-masker di AS dan Kanada malah berniat pakai masker serta melakoni social distancing.
teori konspirasi soal vaksin covid-19 memicu kemandulan dan keguguran dibantah ilmuwan
A man wears a cut-out face mask during the protest from "No Mask" movements on September 5, 2020, in Rome. (Photo by Stefano Montesi - Corbis/Corbis via Getty Images)

Hal yang rasanya paling mustahil dilakukan oleh kaum antimasker jadi bahasan viral sepekan terakhir: mereka kepikiran mau pakai penutup hidung dan mulut, sekaligus melakukan social distancing. Situasi absurd ini terjadi gara-gara sebuah teori konspirasi anyar terkait efek vaksin Covid-19.

Teori tersebut intinya menuding bahwa tubuh orang yang sudah disuntik vaksin, misalnya Pfizer atau Moderna, bakal mengeluarkan “partikel protein” yang bisa merugikan orang yang belum vaksin. Protein “jahat” tersebut, menurut forum-forum konspirasi di AS, konon bisa memicu keguguran, menstruasi lebih cepat, sampai kemandulan.

Iklan

Berbagai tudingan di forum internet itu tentu saja segera dibantah oleh ilmuwan (bahkan, panduan memahami vaksin agar tak termakan propaganda kaum antivaksin juga sudah dibuat oleh lembaga kesehatan resmi). Tapi kaum anti-vaksin tak peduli. Mereka kompak banget dan sering satu forum dengan kaum antimasker di internet, sama-sama menuding vaksinasi Covid-19 merupakan upaya elit global untuk mengurangi populasi manusia di Planet Bumi.

Nah, konspirasi itu mulai menyebar awal Mei 2021, kemudian makin sering dibahas oleh seleb-seleb medsos yang antimasker (sekaligus antivksin). Salah satunya adalah Sherri Tenpenny, yang termasuk propagandis utama berbagai teori konspirasi Covid-19 untuk pengguna medsos di Amerika Utara. Dalam livestream pekan lalu, Sherri mendadak bilang agar orang yang tak percaya Covid-19, “menjaga jarak dari orang yang sudah pernah divaksin, selama-lamanya…”

Artinya, doi justru menganjurkan praktik social distancing. Selama ini, kaum antimasker terutama di Eropa dan AS, menolak aturan jaga jarak karena dianggap upaya penundukan oleh elit global.

Iklan

Larry Palevsky, seleb antivaksin lain yang tenar di Amerika Serikat, sampai mengusulkan agar orang-orang yang sudah disuntik vaksin perlu menjalankan karantina ketat. Dalam acara livestreaming komunitas antivaksin, Larry menyebut “orang yang sudah disuntik vaksin Covid harus mau memasang badge di pakaiannya, tertuliskan ‘saya sudah divaksin’, sehingga orang lain yang tidak mau divaksin bisa menghindari mereka di jalan.”

Tentu saja, yang paling lucu adalah pendapat komunitas antimasker di forum internet 4Chan, yang mulai membagikan usulan pakai masker saja untuk menghindari orang lain yang sudah disuntik vaksin Covid-19.

“Tubuh orang habis divaksin kan menyebarkan mRNA tuh, harusnya sih kita perlu pakai masker buat jaga-jaga,” tulis salah satu akun di 4Chan yang viral.

“Aku dan keluargaku kemungkinan bakal pakai masker, untuk melindungi diri dari mereka yang sudah divaksin,” tulis pengguna 4chan lainnya.

Meskipun terasa dungu, nyatanya keyakinan antimasker, skeptis pada Covid, dan juga menolak vaksin merupakan gerakan sosial cukup besar di Amerika Serikat. Di Kota Miami, seorang guru sekolah swasta yang sudah divaksin oleh kepala sekolah dilarang mengajar selama beberapa hari karena sebagian murid ada yang belum divaksin.

Sementara di British Columbia, Kanada, pemilik sebuah toko menjadi sorotan media setempat karena melarang orang yang sudah disuntik vaksin Covid-19 masuk tokonya.

Follow Mack Lamoureux di Twitter.