FYI.

This story is over 5 years old.

Panduan Akhir Pekan

Panduan Akhir Pekan: Nyamperin Vira Talisa di FUSE, Ajojing di Batavia Strut, Atau Nonton Marlina

Mau keluar rumah selama Sabtu-Minggu tapi belum ada rencana? Ada banyak pameran, diskusi, party, sama film keren yang bisa kalian nikmati lho.
Ilustrasi oleh Dini Lestari.

Kadang kalian pasti bingung menghabiskan libur akhir pekan. Kalian pengen tahu sebaiknya nonton film, serial TV apa, atau mungkin butuh info tambahan buat baca buku dan mendengarkan musik seru. Tenang, VICE siap membantu. Berikut rekomendasi dari awak redaksi kami mengisi Sabtu-Minggu agar kalian senantiasa berbahagia.

Yuk Nonton Vira Talisa, the Trees & The Wild, dan DJ Set Mayor Hawthorne

Di mana lagi elo bisa nonton pertunjukan musik, sekaligus mantengin pameran sejumlah seniman, selain di FUSE 2017?

Iklan

Acara ini bakal digelar hari Sabtu di Kuningan City Ballroom, dengan musisi seperti Vira Talisa, Teddy Adhitya, dan The Trees & The Wild. Elo juga bisa mengalami langsung karya-karya seni oleh seniman lokal yang mungkin sejauh ini baru bisa elo pantengin via Instagram. Nah, kalau elo kira acara ini enggak bisa lebih mantep dari tahun lalu—dan masih ngarep bisa ngelihat pertunjukan musik musisi internasional setelah ada yang ngencancel performansnya di Jakarta tapi masih berani tampil di Singapur (iya, gue ngomongin elo, Ed!)—jangan khawatir: tahun ini Mayer Hawthorne bakal tampil. Meski cuma DJ set, tapi tetep sih. Lumayan banget. — Narendra Hutomo

Kalau Senggang, Ajojing Aja di Sunset People Project

Bagi kamu yang nggak ada waktu untuk party nanti malam atau besok karena ada undangan kawinan atau Minggu paginya diajak lari di car free day, Sunset People Project menjadi solusi untuk kamu yang mencari kesenangan di akhir pekan. Party yang merayakan satu tahun kali ini menampilkan talenta-talenta terbaik baik yang anak baru atau yang udah hampir legenda. Mr. Joyful Noise atau yang biasa kamu kenal dengan nama Dipha Barus, Winky, Dita, Komodo, Latex bermain live dan banyak lagi. Sepeti biasa Ridwan G, Shawn dan Heru yang bertugas sebagai resident Sunset People Project. Sampai bertemu hari Minggu sore di Lucy in the Sky, SCBD. — Regan Reuben

Ngobrolin Tanda-Tanda Pacaran Yang Abusive

Layanan kesehatan mental tidak bisa diakses semua orang. Faktanya ya begitu. Tapi platform online bernama Ibunda perlahan mengubah keadaan tersebut. Di samping menyediakan artikel-artikel soal psikologi, mereka juga punya box di situsweb mereka, di mana orang-orang bisa “menumpahkan” beban mereka. Topik-topik yang mereka bahas sebetulnya umum, tapi jarang dibahas di Indonesia. Contohnya, tips mendukung anak perempuan yang mengalami kehamilan yang tidak diharapkan, atau soal hal-hal yang bisa dilakukan jika keluarga pasanganmu berbeda agama dengan keluargamu.

Iklan

Sabtu pekan ini Ibunda menggelar grup dukungan offline di mana semua orang bisa ngobrolin soal pengalaman mereka mengenai hubungan yang abusif. Terkadang kita enggak menyadari abuse atau pelanggaran saat sedang terjadi, dan tenaga ahli kesehatan mental Inez Kristiani M.Psi akan ada di sana mendampingi diskusi, dan menjelaskan tanda-tanda peringatan sebuah hubungan abusif. Acara ini bakal digelar di TierSpace, Senopati, jam 11 WIB. Jangan kelewatan ya! — Katyusha Methanisa

Throwback Payung Teduh Yuk Habis Vokalisnya Mundur

Baiklah. Kami asumsikan semua udah pada tau lah kalau Istiqamah Djamad alias Is, bakal cabut dari Payung Teduh mulai tahun depan. Alasannya kenapa ya enggak perlu dibahas di sini karena sudah banyak ditulis Rolling Stone Indonesia. Juga enggak perlu banyak menduga-duga ada konflik apa gerangan di antara para personel karena itu enggak begitu penting. Mendingan kita throwback aja mendengar ulang lagu-lagu Payung Teduh di fase awal-awal mereka berkarya. Jauh sebelum ‘Akad’ jadi super terkenal. — Ananda Badudu

Tonton Marlina: The Murderer in Four Acts Mumpung Masih di Bioskop

Pada 16 November, film Marlina: The Murderer in Four Acts besutan Mouly Surya dirlis. Intinya, kalian harus nonton film ini karena, pertama-tama, gue berkontribusi di film ini sebagai kordinator talent. Lagi pula, siapa sih yang enggak tertarik nonton film Western feminist yang settingnya di bagian timur Indonesia, kali ini Sumba? Menarik banget ngelihat interpretasi dia soal Western dan juga upaya dia untuk menjadikannya Indonesia. Film ini menggunakan elemen sihir dan area pinggiran Sumba, dan juga budaya lokal Sumba ke dalam masterpiecenya itu. Gue rasa ini momen yang tepat banget buat nonton film ini. Film ini menyorot perjuangan seorang perempuan, dan rasanya ini relevan banget mengingat tuntutan hukum kekerasan seksual yang merajalela di Hollywood. Film ini rasanya seperti sebuah #MeToo. Dan gue rasa adegan-adegan penting di film ini bakal berbeda banget kalau disutradarai seorang laki-laki.
Buat gue pribadi, menarik banget buat ngelihat film art sukses di festival-festival film, dan ditayangkan di Indonesia. Gue harap ini bisa jadi titik balik buat penonton Indonesia untuk membuktikan bahwa kita enggak bodoh atau pasif. Kita kan udah keseringan dijejelin film-film medioker, nah sekarang kita udah bisa nunjukin bahwa kita bisa nonton dan mengapresiasi film bagus. — Rizky Rahadianto

Menghabiskan Malam Sambil Party di “Batavia Strut”

Bar hip di Kemang, Queens Head mengadakan acara “Batavia Strut” Sabtu ini bagi kamu-mau yang ingin bersantai atau joget di lantai dansa. Memainkan campuran musik funk modern dan disko adalah Munir dari Midnight Runner yang baru saja menyelesaikan tur Asia. Ada juga Harvy, mewakili Double Deer Records yang pastinya akan menyajikan set elektronik istimewa. Oki Koro dari DSIX, ACIDBEX dan Wall Droi (Coup de House) juga akan turut tampil di belakang booth DJ. Ini acara gretongan, jadi ada alasan apa untuk gak mampir? Siapin dah pasukan dan sepatu dansa. —Yudhistira Agato