Bokek? Sekarang Kita Bisa Cetak Piringan Hitam Sendiri Sesuai Budget Lho

Artikel ini pertama kali tayang di THUMP.

Salah satu tahapan yang paling menghabiskan isi kocek dan banyak makan waktu adalah proses produksi piringan hitam. Seiring makin populernya plat sebagai format di kalangan penggila musik, rasanya tak ada pilihan bagi para musisi untuk kembali memasarkan karya mereka dalam bentuk piringan hitam. Masalahnya, tak semua musisi punya kocek tebal untuk membiayai proses pressing vinyl.

Videos by VICE

Atas dasar inilah Digger Factory didirikan. Perusahaan rintisan asal Perancis berusaha membantu para musisi untuk mengabadikan karya mereka dalam bentuk plat sesuai budget, secekak apapun itu.

Lalu, bagaimana semua ini bisa terwujud? Awalnya, Diggers Factory akan membuka pre-0rder dari band atau fannya sebelum Diggers Factory mencetak piringan hitam dalam jumlah yang kecil. Sebagai catatan, perusahaan rintisan ini terbiasa memproduksi 50 vinyl saja sekali naik cetak. Menurut keterangan dari Diggers Factory, setelah order mencapai angka tertentu, vinyl baru naik cetak dan bisa dikirim ke pemesannya.

Sejauh ini, nama Diggers Factory mulai dikenal setelah mencetak plat album artis populer yang karyanya tak lagi tersedai dalam bentuk piringan hitam, salah satunya adalah solois legendaris Perancis, Serge Gainsbourg. Seksi wishlist di website perusahaan rintisan ini memungkinan pengguna memberikan ide album atau single apa yang ingin mereke dengar kembali dalam format piringan hitam. Yang bikin kami senang adalah beberapa pengguna mengusulkan beberapa album keren seperti Since I Left You milik The Avalanches, It’s a Cold World-nya Frankie Knuckles dan album Soichi Terada, The Far East Transcripts II.

Cari tahu lebih banyak tentang Diggers Factory di sini.