Perceraian

Tingkat Perceraian Tinggi, PNS Bandung Diimbau Pasang Foto Keluarga di Ruang Kerja

Hmm, kalau menurut kami sih buat ASN lebih efektif pasang CCTV di ruang kerja mereka.
Tingkat Perceraian ASN Tinggi, PNS Kabupaten Bandung Diimbau Pasang Foto Keluarga di Ruang Kerja
Foto ilustrasi oleh Nadia Rompas/VICE

Kehidupan pribadi Aparatur Sipil Negara (ASN) tak habis-habisnya diurusi pemerintah. Kalau tempo hari Menteri Agama Fachrul Razi pengin ekspresi religiusitas berupa pemakaian cadar dilarang di kalangan ASN, kini soal perceraian yang trennya naik terus di kalangan pegawai negeri Bandung bikin risih organisasi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Bandung.

Kenaikan angka perceraian PNS Bandung sudah terdeteksi di Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung. Bisa ketahuan karena ada mekanisme lapor atasan jika seorang PNS ingin bercerai. Mungkin dianggap sebagai aib citra PNS-keluarga-monogami-bahagia-dengan-dua-anak, Tim Penggerak PKK Bandung bikin imbauan agar PNS pasang foto keluarga di ruang kerja.

Iklan

"Pemasangan foto keluarga di ruangan kerja ini sebagai alarm pencegahan agar mengurangi perceraian di kalangan PNS," ujar Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bandung Nia Kurnia Agustina, istri Bupati Bandung Dadang M. Nasser, dikutip Pikiran Rakyat saat berceramah di acara Bincang Pencegahan Perceraian PNS di kantor Pemkab Bandung (30/10). Gerai cetak foto di Bandung pasti seneng baca berita ini.

Rada OOT tapi penting, PKK yang kepanjangannya rada enggak jelas karena ada beberapa versi ini adalah organisasi masyarakat untuk perempuan. Cita-citanya ingin meningkatkan kesejahteraan keluarga lewat pemberdayaan istri. Bentuk organisasi PKK punya pola sama dengan organisasi-organisasi istri lainnya, seperti Dharma Wanita (persatuan istri PNS), Bhayangkari (persatuan istri polisi), dan Persit (Persatuan Istri Tentara), yakni diketuai oleh istri pejabat eksekutif tertinggi di satu wilayah atau perempuan pejabat eksekutif.

Di Jawa Timur Tim Penggerak PKK diketuai Arumi Bachsin, istri Wagub Jatim Emil Dardak, sementara di Jawa Tengah ketuanya Siti Atiqoh Supriyanti, istri Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Solusi pasang foto keluarga di ruang kerja muncul karena menurut Nia, perceraian kerap diawali perselingkuhan antara sesama PNS yang sudah berkeluarga. Bisa akibat sering ketemu di kantor terus jatuh cinta, dan/atau karena sering tugas ke luar kota bersama. Selain itu, yang jamak terjadi ialah PNS perempuan menggugat cerai suaminya.

Iklan

"Belum lagi dengan kesejahteraan PNS semakin baik sehingga kadang ada PNS wanita yang merasa tak lagi membutuhkan pasangan hidupnya," tambah Nia, yang nadanya cenderung menyalahkan keputusan perempuan bekerja. Lah, Bu, siapa tahu kan suaminya di rumah emang nggak guna, sehari-hari sarungan doang dan sibuk ngurusin burung peliharaan.

Bagaimanapun, saran Nia bisa ditangkap maksudnya. Biar kalau mau macem-macem di kantor, ada foto yang mengawasi moral pelaku. Tapi VICE pikir jauh lebih efektif ruang kerja dipasangi CCTV lengkap dengan speaker yang terhubung secara online ke hape istri atau suami PNS bersangkutan. Nuansa panoptikonnya dapet gitu.

Selain ide foto keluarga, Nia juga mengimbau PNS mengajak pasangan dan anak ketika menghadiri reuni. "Daripada bertemu teman-teman lama lalu terjadi CLBK (cinta lama bersemi kembali) yang akhirnya berujung kepada perceraian," ujarnya, masih dari Pikiran Rakyat. Kayaknya CLBK sama teman reuni memang kasus serius di Indonesia.

Data di Pengadilan Agama Bandung Barat mengonfirmasi pernyataan Nia. Memang ada tren kenaikan kasus perceraian di wilayahnya. Sejak tahun lalu rata-rata ada 700 perkara per bulan di PA ini. Lalu pada Juli 2019 jumlah kasus melonjak jadi 1.011 sampai pengadilannya kebingungan gimana nanganinnya. Menurut PA, rata-rata kasus adalah gugatan istri dengan alasan yang paling sering dikemukakan ialah perselingkuhan dan masalah ekonomi.

Jika panitera di PA Bandung Barat pusing karena ketiban gunungan kasus, ternyata ada lho pihak yang bergembira. Mereka adalah calo cerai. Jadi kepikiran, calo tuh profesi yang Indonesia banget dan sangat adaptif pada lokasi kerja. Mau di terminal, pengadilan, Samsat, sampai nonton konser, semua ada calonya.