Hati-Hati, Postur Kalian Bisa Terpengaruh Posisi Saat Main Game

Artikel ini pertama kali tayang di Tonic.

Apapun jenis game yang kamu sukai—kompetitif atau santai—pasti memerlukan posisi duduk yang nyaman. Kalau dudukmu nyaman, maka kamu lebih fokus menghadapi tantangan-tantangan selama memainkan game. Bagi krakter pemain kompetitif, posisi duduk paling nyaman berarti agak bungkuk menghadap layar, kadang juga duduk di sofa khusus main game dengan headset terpasang.

Namun bagi gamer jenis santai, cara duduk beragam tergantung pada konsol atau ponsel, serta jenis kursi yang ada di rumahmu. Pas saya main game, misalnya, biasanya kaki saya selonjoran di atas meja, atau bersantai di sofa dengan tangan bersender pada sisi lengan. Kedua posisi ini termasuk umum, namun ternyata sangat berpotensi merusak kesehatan saya di jangka panjang.

Adam Fields adalah seorang praktisi pijat di Kentucky—yang juga seorang pemain game sejak berusia enam tahun—bilang sebagian besar kliennya yang merasakan gangguan di pungguh adalah pemain game seperti saya, yang duduk seenaknya selama main. “Permasalahan terbesar yang saya amati adalah sindrom postural,” ujarnya, merujuk pada siapapun yang memiliki bahu bulat, leher memanjang, dan punggung bungkuk. “Mereka disebut ‘sloucher’. Hal ini terjadi karena sering bungkuk, dan menatap layar ponsel atau TV terlalu lama tanpa melakukan olahraga untuk menyeimbangkannya.”

Fields berkata kondisi tersebut umum di antara para pemain game. Sebagian besarnya mengunjungi kliniknya empat kali seminggu untuk perawatan. “Kalau kamu tidak serius memeriksakan sindrom-sindrom tersebut ketika masih muda, kamu akan menjadi semakin bungkuk seiring dengan bertambahnya umur, dan juga rentan terkena masalah-masalah postur lainnya,” ujarnya.

Hal ini, harus saya akui, membuat saya cemas. Saya senang bermain game lama-lama, dan saya sering menghabiskan satu jam atau lebih pada satu sesi bermain game di ponsel. Saya tidak merasa punya masalah postur, tapi Fields bilang gejala dan pertandanya memang sulit dideteksi pada mulanya. “Bisa saja hanya semacam rasa tidak nyaman yang umum, atau sensasi terbakar yang boleh jadi tidak menimbulkan rasa nyeri yang parah,” ujarnya.
Itulah bagaimana kondisi tersebut diam-diam nemplok pada pemain game. Kamu sedang bermain game dan merasakan lehermu sedikit pegal. “Itu adalah sindrom postural, atau lebih spesifik lagi adalah upper crossed syndrome,” ujar Fields. “Hal tersebut disebabkan oleh pengetatan trapezius dan levator skapula pada bagian dorsal, dan juga pengetatan pektoralis mayor dan minor. Trapezius adalah bagian utama—itu adalah otot besar pada bagian punggung atas yang bertugas menaikkan, merotasi, dan menstabilkan skapula sepanjang leher.”

Fields, sebagaimana pemain konsol lainnya, mendeskripsikan dirinya sendiri sebagai pemain game yang gemar bungkuk ke depan—ketika kamu duduk begitu, kamu bisa sangat fokus. Dia mengakui itu adalah posisi duduk terburuk, tapi mencoba sekuat tenaga untuk menyadarinya ketika sedang bermain game. “Ada kalanya saya main game yang intens, seperti The Witcher 3, dan saya berpikir, ‘Wah, mesti stretching nih. Udah kelamaan mainnya’—saya engga mau seperti mereka yang punya keterbatasan bergerak ketika sudah tua.” Selain punggung bungkuk, dia bilang, membiarkan masalah-masalah postur berlanjut dapat mengakibatkan nyeri otot, sakit kepala, dan meningkatkan risiko berkembangnya radang sendi punggung.

Tunggu, deh. Jadi sebenarnya, ada engga sih cara baik bermain game? Menurut Fields, tentu saja. Tapi pertama-tama, kita mesti belajar postur yang baik itu seperti apa. “Duduk tegak, bahu turun dan rileks, dagu turun,” ujarnya. Secara umum, yang barusan juga merupakan saran hidup yang oke—sebuah penelitian tahun 2014 menemukan bahwa orang-orang yang duduk tegak memiliki suasana hati lebih baik dibandingkan mereka yang duduk bungkuk.
Bermain game, seperti juga hal lainnya, tidak baik jika berlebihan. Jadi, mengganti posisi duduk sering dan beristirahat di sela-selanya permainan sangat penting. Penelitian lain, diterbitkan tahun 2006, bahkan menemukan bahwa duduk condong ke belakang pada 135 derajat adalah salah satu cara terbaik mencegah nyeri punggung. Kita mungkin ingin menyesuaikan posisi televisi—mungkin kedengarannya basi, tapi menaikkan posisi TV beberapa sentimeter saja atau mengganti dengan layar yang lebih besar (kalau mampu) dapat membantu mencegah bungkuk.

Sejauh ini, menurut Fields, bahaya terbesar datang dari layar terkecil yang kita tatap setiap harinya. “Game ponsel itu dampaknya pada tubuh sangat buruk, karena bikin kamu nunduk sewaktu memainkannya,” ujarnya. Posisi slouch adalah jebakan yang paling bikin kecele, karena kalau memegang ponsel setara dengan mata, pasti pegal banget. “Kalau kamu lagi pengin main game di ponsel atau 3DS,” Fields menyarankan, “setidaknya taruh di meja dan siku-sikumu bisa beristirahat pada meja itu.” Dia juga lebih memilih bantal yang membuat kepala kita terangkat sedikit. “Namun kalau kamu tertekuk secara lateral selama berjam-jam, kamu akan kena masalah.”

Meski kita engga perlu jadi “anak fitness” untuk menyeimbangkan kebiasaan main game berjam-jam, kita sekurang-kurangnya perlu menyediakan tiga sesi olahraga, masing-masing setengah jam, per minggu. Mestinya mudah menyadari apakah kita akhir-akhir ini sering malas-malasan: “Ambil tiga langkah sembari memandang cermin,” ujarnya. “Kalau leher kita condong ke depan, atau kita merasa ada yang aneh pada bagian punggung atas, maka kita perlu lebih banyak olahraga.”

Gerakan-gerakan sederhana seperti bench press, dead lift, dan seated row adalah yang paling efektif untuk menangkal gangguan punggung. “Melakukan olahraga-olahraga tersebut akan menguatkan otot-otot sehingga dapat mengangkat kembali tubuh alih-alih membiarkan tubuh bungkuk dan loyo,” kata Fields. 

Lagi pula, setengah jam berolahraga sebetulnya lumayan singkat. Kira-kira setara dengan dua stage main Call of Duty sama temanmu, kan?

Videos by VICE