keuangan

Minat Belajar Keuangan dan Cara Jadi Kaya Meningkat di TikTok

Pengguna TikTok di berbagai negara kegandrungan menonton video metode pengelolaan keuangan belakangan ini.
Video keuangan di TikTok
Kiri ke kanan: @marktilbury, @humphreytalks, @mattlorion

Seandainya Jordan Belfort yang menginspirasi film The Wolf of Wall Street adalah anak muda zaman sekarang, mungkin dia akan menjadi motivator keuangan di TikTok.

Cari tagar #entrepreneur, #personalfinance dan #business di platform tersebut, dan kalian akan menemukan puluhan ribu video 15 detik yang mengajarkan seputar keuangan, mulai dari tips dan trik mudah main saham ala @austinhankwitz (337.000 pengikut).

Iklan

Ada juga cara menabung yang cocok buat remaja dari @mattlorion (lelaki 17 tahun yang diikuti 534.000 pengguna). Yah, bisa dibilang mereka Merry Riana-nya TikTok lah.

Beberapa mungkin tak ada bedanya dari YouTuber dan selebgram yang berkoar-koar telah membantu pengikut mereka jadi pengusaha, tapi banyak juga entrepreneur TikTok yang kontennya informatif dan mudah dipahami seperti satu ini.

@humphreytalks menjadi salah satu akun TikTok paling populer yang video keuangannya disuguhkan semenarik mungkin. Akun ini memiliki 750.000 pengikut, dan dikelola oleh entrepreneur Humphrey Yang di California.

Lelaki 32 tahun itu mulai main TikTok Januari lalu, tapi kini kontennya telah disukai 10 juta kali. Kalau dulu dia menguraikan istilah-istilah ekonomi dengan durasi lebih panjang, sekarang Humphrey menjelaskannya secara singkat dan menghibur.

Humphrey menyajikan materi dalam bentuk video dialog dengan diri sendiri yang berperan sebagai konsep keuangan. Dia juga mengunjungi toko-toko seperti Chipotle untuk menerangkan model bisnis mereka.

Namun, video motivasi tetap menjadi jenis paling populer di TikTok sejauh ini. Akun @marktilbury sangat rajin mengunggah konten semacam itu. Pengusaha Mark Tilbury dan anaknya Curtis baru bergabung Mei kemarin, tapi mereka telah mengumpulkan lebih dari 1,7 juta pengikut di TikTok. Video-video mereka bahkan memperoleh total 8,7 juta suka dalam tiga bulan saja. Mark sering memberikan kiat-kiat menjadi jutawan kayak dia, yang sebenarnya sudah banyak dibahas di berbagai artikel keuangan.

Iklan

Pertanyaannya, kenapa video serius macam begini bisa ngetren di platform yang sebagian besar digunakan untuk senang-senang saja?

Tingginya angka PHK akibat pandemi mungkin menjadi faktor pendorong, tapi masalah keuangan sudah lama menimpa anak muda. Menurut hasil survei yang dipaparkan IDN Research Institute pada 2019, generasi milenial Indonesia hanya menyisihkan 10,7 persen pendapatannya untuk ditabung karena lebih dari separuhnya (51,1 persen) dipakai untuk memenuhi keperluan bulanan.

Situasinya bahkan lebih suram lagi di Amerika Serikat. Hasil laporan New York Fed Consumer Credit Panel and Equifax menunjukkan anak muda Amerika dengan rentang usia 18-29 terlilit utang sebesar $1,05 triliun (Rp15 kuadriliun) pada 2019 — menjadikannya jumlah tertinggi sejak 2007. Dunia kerja dewasa ini juga semakin kompetitif, sehingga 53 persen pekerja berusia 18-22 di AS mencari pemasukan tambahan sebagai pekerja lepas, menurut analisis Upwork tahun lalu.

Video keuangan bisa populer di TikTok dikarenakan semakin banyak anak muda menunjukkan ketertarikannya dalam mengelola keuangan pribadi dan memulai bisnis sampingan. Mereka bahkan terinspirasi bermain saham setelah menonton video penjelasan cara kerjanya.

Alfredo Palma, lelaki 21 tahun yang bekerja sebagai manajer restoran di New York City, menekuni dunia saham dari TikTok setelah portofolionya mengalami penurunan Maret lalu. Begitu pula halnya dengan Wasim Khawja, lelaki 26 tahun asal Texas. Dia menggunakan TikTok untuk mengamati saham apa saja yang diprediksi meningkat dalam waktu dekat.

Iklan

Alfredo mengatakan orang Amerika sedang mencari cara memanfaatkan dana bantuan pemerintah untuk keuntungan pribadi.

Mark Madry, pegawai PR berusia 27 dari North Carolina, melunasi utang kartu kredit dan menutupnya setelah menonton video Humphrey tentang suku bunga kartu kredit. Dia memperkirakan bisa menghemat 600-750 Dolar (Rp8,7-10 juta) per tahun.

Mahasiswa 17 tahun Jonathan Sarasa berpendapat pengguna TikTok keranjingan menonton video keuangan karena mudah diakses dan dimengerti. Keuangan jarang diajarkan di sekolah, sehingga anak muda mencari sumber pembelajaran alternatif dan TikTok menyediakannya. Dia mulai menonton video keuangan karena ingin “mengelola student loan sebaik mungkin dan tidak mau memusingkan finansial dalam jangka panjang”.

Video semacam ini tentu takkan otomatis mengubah situasi keuangan penonton, tapi setidaknya mereka bisa belajar dari situ. Daripada menghabiskan masa swakarantina untuk yang tidak-tidak, bukankah lebih baik jika kita mengisinya dengan mempelajari tips dan trik mengelola uang?

@joshsandy

Artikel ini pertama kali tayang di VICE UK.