Anggota dewan Brasil Carla Ayres dilecehkan saat menghadiri rapat di kota pesisir Florianópolis pada Kamis, 8 Desember lalu.
Dalam video yang viral di Twitter, anggota dewan yang sedang duduk tampak melambaikan tangan ke arah Ayres yang mengobrol dengan seorang pejabat di sebelah mejanya. Ayres melihat ke arah orang itu, tapi tidak menggubris. Tiba-tiba, lelaki itu menarik tangan Ayres dan memeluk badannya dari belakang sambil tertawa. Dia bahkan terlihat hampir mencium pipinya, tapi Ayres langsung menjauhkan badan.
Videos by VICE
Tindakan sang politikus dikutuk habis-habisan di Brasil, terutama setelah Ayres mengunggah cuplikan videonya ke akun Twitter pribadi. “Peristiwa ini menjadi contoh pentingnya melawan kekerasan seksual agar tidak terulang kembali, baik di jalanan maupun di ruang rapat parlemen,” demikian bunyi twit Ayres, anggota Partai Buruh (PT) yang progresif dan juga bagian dari komunitas LGBTQ. Ironisnya, peristiwa itu terjadi pada hari dewan kota menyetujui untuk membentuk badan khusus yang menangani isu perempuan di Florianopolis.
Marquinhos da Silva, anggota dewan yang bersikap kurang ajar, telah melayangkan permintaan maaf, namun Ayres tidak mau membiarkannya lepas dari tanggung jawab. Apabila pengaduan Ayres ditindaklanjuti, da Silva terancam dimakzulkan oleh dewan kota atas perbuatannya yang melanggar etika profesi. Tak tanggung-tanggung, politikus itu juga dilaporkan ke polisi, dan diadukan ke kejaksaan daerah atas kekerasan gender berbasis politik.
“Semoga hukumannya bisa dijadikan teladan agar kekerasan gender berbasis politik tak lagi terjadi di negara kita,” tulisnya pada akun Twitter.
Pemerintah Brasil telah berupaya mengatasi kekerasan seksual di negaranya, tapi kasus demi kasus selalu bermunculan. Menurut Forum Keamanan Publik Brasil, 666 perempuan menjadi korban femisida (pembunuhan yang didasari oleh kebencian terhadap gender) dalam enam bulan pertama pada 2021. Kasus pemerkosaan yang dilaporkan sepanjang periode itu 8,3 persen lebih banyak daripada tahun sebelumnya.