irlandia

Gaji Ratusan Juta Tapi Gabut, Pegawai BUMN Ini Tuntut Perusahaan

Seorang manajer keuangan di Irlandia kesal tanggung jawab pekerjaannya terlalu enteng, padahal gajinya gede.
Foto ilustrasi karyawan gabut

Di saat kebanyakan orang mengincar gaji besar kerja santai, warga Irlandia satu ini justru muak hanya ongkang-ongkang kaki di kantor. Lelaki yang menjabat sebagai manajer keuangan mendapat gaji tahunan sebesar €121.000 (nyaris Rp2 miliar), tapi tugasnya cuma mengecek email. Dia merasa lebih banyak bersantai daripada kerja.

Dilansir kantor berita Irish Independent, Dermot Alastair Mills mengadukan Rel Irlandia, perusahaan operator kereta api tempatnya bekerja, karena telah meringankan sebagian besar beban pekerjaannya. Dia yakin ini adalah hukuman baginya yang melaporkan adanya masalah pada sistem akuntansi perusahaan sekitar sembilan tahun lalu. Pasalnya, dia menemukan “masalah dengan debitur” ketika sedang mengurus portofolio utang sebesar €8 juta (Rp130 miliar). Mills juga mengadukannya ke Kementerian Perhubungan Irlandia sesuai Protected Disclosures Act 2014, undang-undang yang mengatur perlindungan tenaga kerja. Pihak perusahaan membenarkan bahwa Mills melayangkan tuntutan kepada mereka, tapi mengatakan tidak pernah menghukumnya.

Iklan

Saat memberi kesaksian di hadapan Workplace Relations Commission, Mills menyampaikan kesediaannya untuk bekerja lebih keras. “Saya akan dengan senang hati mengerjakan tugas apa pun yang diserahkan kepada saya,” tuturnya.

Namun, alih-alih diberi pekerjaan, sebagian besar waktunya di kantor hanya untuk leha-leha. “Saya membeli dua koran dan roti lapis untuk dibawa ke kantor. Begitu masuk ruang kerja, saya langsung menyalakan komputer dan mengecek email. Tapi tidak ada email yang membahas urusan pekerjaan. Bahkan saya tidak ada komunikasi apa pun dengan rekan kerja.

“Akhirnya saya baca koran sambil makan roti lapis. Kalau ada email penting masuk, saya akan langsung membalasnya. Kalau emailnya menyuruh saya mengerjakan sesuatu, saya langsung mengerjakannya.”

Dengan kata lain, Mills merasa seperti tidak dibutuhkan oleh kantor sejak melaporkan masalah yang ia temukan. Menurut klaimnya, dia tak lagi diminta menyiapkan laporan untuk pemerintah dan tidak diajak rapat oleh atasan. Mills mengaku tidak pernah diberi kesempatan untuk ikut pelatihan.

Jadwal sidang selanjutnya akan dilaksanakan sebelum Februari mendatang.