Jepang

Hampir Bunuh Gurunya, Remaja Jepang Diduga Juga Mutilasi Kucing

Kasus penikaman di sebuah SMP Jepang terjadi beberapa hari setelah polisi menemukan bangkai kucing bekas mutilasi. Pelakunya kemungkinan sama.
Jepang, Kekejaman Terhadap Binatang, Pembunuhan Kucing
Foto: Kyodo News via Getty Images

Warga Kota Saitama, Tokyo Raya, Jepang, digegerkan penemuan bangkai kucing tanpa kepala dan kaki pada Minggu (26/2) pagi lalu. Sementara itu, ususnya ditemukan berceceran tak jauh dari lokasi bangkai kucing dikubur.

Kasus mutilasi kucing merupakan kali kedua setelah peristiwa serupa terjadi beberapa pekan sebelumnya di daerah tersebut. Kala itu, polisi setempat menemukan rahang kucing digantung menggunakan seutas tali di sebuah taman bermain anak.

Iklan

Dua kejadian ini sempat menyebabkan kepanikan massal di lingkungan sekitar. Pelaku dikhawatirkan juga akan menyerang anak-anak yang bersekolah di dekat tempat ditemukannya bangkai kucing, sehingga polisi meningkatkan kegiatan patroli di sana. Pelajar diimbau pulang bareng teman-temannya di bawah pengawasan polisi.

“Pembunuhan kucing sangat jarang terjadi di daerah kami,” ungkap Kazuhiko Noguchi dari kepolisian distrik Minami, yang masih satu wilayah dengan Saitama.

Aksi kekerasan binatang dilaporkan pernah terjadi di prefektur Saitama sekitar enam tahun silam. Pelaku divonis hukuman penjara 22 bulan usai menganiaya belasan kucing hingga mati. Ia memamerkan kekejamannya lewat video yang disebar di media sosial.

Namun, kepanikan warga bersumber dari kasus pembunuhan anak yang mengguncang prefektur Kobe pada 1997. Pelaku, yang saat itu baru 14 tahun, menghabisi dua bocah berusia 10 dan 11, serta memutilasi kucing.

Pada Rabu (1/3) kemarin, siswa sekolah menengah pertama diamankan polisi karena mencoba membunuh gurunya di Toda, prefektur Saitama. Sementara itu, korban segera dilarikan ke rumah sakit dan berhasil mendapat pertolongan.

Remaja laki-laki itu mengakui perbuatannya selama proses interogasi. Ia berulang kali menikam guru dengan pisau saat korban berusaha menghentikannya. Tindakan pelaku didasari niat membunuh orang. Menurut beberapa sumber, dikutip media lokal, pelaku juga menyinggung soal dirinya habis membunuh kucing belum lama ini.

Pihak berwajib masih menyelidiki hubungan kedua kasus. Bila pelaku terbukti bersalah, remaja itu terancam hukuman penjara dan denda atas penganiayaan binatang dan percobaan pembunuhan.

Follow Hanako Montgomery di Twitter dan Instagram.