Pesta Tahun Baru

Mengapa Malam Tahun Baru Terasa Suram Bagi Sebagian Orang?

Memasuki pergantian tahun, kebanyakan orang dihadapkan pada realitas hidup masing-masing sehingga malam tahun baru bisa terasa berat.
AN
Diterjemahkan oleh Annisa Nurul Aziza
Jakarta, ID
Perempuan sedang murung
Ilustrasi: Kayla Snell via Stocksy

2020 tinggal hitungan hari. Kita tak sabar mengucapkan selamat tinggal kepada 2019, tapi sedih juga karena tahun ini tidak berjalan sesuai harapan. Di saat yang lain sudah merencanakan pesta malam tahun barunya, segelintir orang justru tidak bisa menyingkirkan jauh-jauh kesedihan mereka.

Acara ramah-tamah saat Lebaran dan Natal memang melelahkan secara mental, tapi tak ada yang lebih menyedihkan selain malam tahun baru. Broadly berbicara dengan psikolog Dr. Larry Kubiak, Direktur Layanan Psikologis di Tallahasee Memorial Behavioral Health Center, untuk lebih memahami mengapa sebagian orang takut menyambut tahun baru.

Iklan

Dr. Larry berujar momen merefleksikan diri adalah alasan mengapa malam tahun baru lebih suram daripada hari raya lainnya. “Kamu menjadi semakin tertekan setiap kali harus merefleksikan diri,” katanya kepada Broadly. “Apalagi kalau kamu merasa tidak sehebat yang lain.” Saat pergantian tahun, kita merefleksikan segala pencapaian dan kegagalan di tahun sebelumnya. Dr. Larry mengungkapkan kegagalan mencapai sesuatu, seperti menurunkan berat badan atau naik jabatan, membuat malam tahun baru jauh lebih berat.

Walaupun tidak didiagnosis mengidap depresi, malam tahun baru tetap bisa membuatmu sedih. Bagi para penderita depresi dan/atau Seasonal Affective Disorder (SAD), Dr. Larry menjelaskan pergantian tahun dapat memperburuk suasana hati yang sudah negatif.

Keluar rumah adalah tugas sulit bagi orang depresi, dan pesta malam tahun baru bisa menjadi penambah stres. “Kamu berisiko menghadapi anxiety atau depresi jika memaksakan diri melakukan kegiatan sosial yang tidak kamu inginkan,” ujar Dr. Larry. Kamu tidak mood keluar rumah, tapi bingung mau beralasan apa untuk menolak undangan pesta. Masalah keuangan akibat liburan tahun baru juga bisa membuatmu tambah tertekan.

Dr. Larry mengutip survei tahunan American Psychological Association, “ Stress in America”, pada 2017. Survei tersebut menemukan “masa depan bangsa” adalah penyebab utama stres orang Amerika saat itu. Dengan demikian, selain sedih memikirkan kegagalan di tahun sebelumnya, kita juga dibuat khawatir akan masa depan.

Dr. Larry menekankan tidak ada yang salah dengan dirimu jika kamu nge-down saat malam tahun baru. Namanya juga manusia, pasti merasakan sedih dan bahagia. “Kamu harus jadi batu dulu kalau tidak mau tertekan atau gelisah,” tuturnya. “Depresi dan kecemasan adalah bentuk emosi normal manusia. Hal ini bisa bermanfaat bagi kita, tetapi juga berbahaya jika terjadi sangat intens dan untuk waktu lama.” Dr. Larry menyarankan untuk cari pertolongan—baik secara profesional maupun kepada orang terdekat—apabila perasaan negatifnya sudah berlebihan.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE US.