News

Daging Beku Isi Emas Batangan Disita dari Rumah Koruptor Tiongkok

Penyidik menyita berkantong-kantong daging beku isi emas batangan

Badan anti-korupsi Tiongkok pada Minggu (6/11) merilis video tim penyidik menggeledah rumah politisi yang tersandung kasus korupsi. Dari hasil razia, terkuak pensiunan pejabat itu cukup cerdik dalam menyembunyikan hartanya.

Pada April lalu, pihak berwenang provinsi Zhejiang di wilayah timur Tiongkok melakukan penyelidikan terhadap Jiang Xunbo yang dituduh menerima uang sogokan dari berbagai eksekutif perusahaan. Terduga koruptor mengakui perbuatannya sehari setelah proses penyelidikan dimulai.

Videos by VICE

Diunggah ke jejaring sosial WeChat, videonya memperlihatkan berkantong-kantong daging beku isi emas batangan dan perhiasan yang ditemukan oleh tim penyidik di dalam freezer. Mereka lalu mencabut pohon bambu di pekarangan rumah Jiang, dan menemukan setumpuk kartu debit dan voucher hadiah terkubur di bawahnya.

Adegan selanjutnya menunjukkan Jiang yang menangis terisak-isak di pengadilan. Lelaki pensiunan itu menjalani sidang sambil mengenakan hazmat putih. “Saya sangat menyesali kejahatan ini dan siap menerima hukuman yang diberikan kepada saya,” tuturnya sambil berlinang air mata.

Menurut keterangan dalam video, Jiang “memanfaatkan wewenangnya demi keuntungan pribadi”. Selama menjabat, Jiang diduga sering menerima hadiah dari para pengusaha dan bawahannya setiap perayaan tahun baru Imlek. Hadiah yang terkumpul sepanjang 1998-2018 diperkirakan mencapai jutaan dolar yuan. Dia juga dikabarkan menerima amplop berisi uang tunai sebesar $8.000 (Rp125 juta) setelah mengadakan rapat bersama perusahaan kertas di Shanghai pada 2001.

Selain itu, istrinya dituding menerima uang santunan saat Jiang dirawat di rumah sakit sekitar 12 tahun lalu. Dia juga memanfaatkan nama suami untuk melancarkan segala urusannya. Contohnya seperti saat perusahaan saudara laki-lakinya terseret kasus pencemaran lingkungan.

Berdasarkan keterangan Central Commission for Discipline Inspection, lembaga anti-korupsi negara itu, Jiang telah diganjar hukuman tujuh tahun enam bulan penjara pada Januari. Dia juga wajib membayar denda sebesar 500.000 yuan (Rp1,07 miliar) atas pelanggaran yang dibuat.

Kasus Jiang menjadi contoh mantan pejabat sekalipun tak bisa lolos dari pantauan pemerintah Tiongkok. Kantor berita milik pemerintah bahkan sering merilis video penangkapan koruptor sebagai peringatan untuk para pejabat agar tidak korupsi.

Perang melawan korupsi yang dilancarkan rezim Presiden Xi Jinping selama beberapa tahun terakhir telah menargetkan lebih dari 1,5 juta anggota partai. Tahun ini saja, sudah ada 1.100 kader yang ditangkap karena kasus korupsi. Namun, sejumlah pengamat menilai Xi memanfaatkan kampanye anti-korupsi untuk melumpuhkan lawan politiknya.

Xi telah bersumpah untuk menumpas segala bentuk korupsi yang melibatkan politikus dan pengusaha di negaranya. Pada acara pengangkatannya sebagai presiden untuk periode ketiga bulan lalu, Xi berjanji kebijakan anti-korupsinya tidak pandang bulu. 

Baru-baru ini, Fan Yifei selaku petinggi bank sentral Tiongkok diawasi pihak berwenang atas dugaan korupsi. Badan anti-korupsi mengumumkan Sabtu (5/11), pihaknya akan menyelidiki “dugaan pelanggaran serius” yang dilayangkan terhadapnya. Namun, belum ada keterangan lebih lanjut soal ini.

Follow Rachel Cheung di Twitter dan Instagram.