Sutradara Amerika Serikat David Fincher yang terkenal dengan film psikologi thriller macam Se7en, The Social Network, Mindhunter, hingga Fight Club tertarik mengangkat tema paling menakutkan di dunia Hollywood: “cancel culture”.
“Cancel culture” adalah praktik meng-cancel (memboikot) individu atas ucapan, perbuatan atau karya mereka yang problematik. Namun, belum banyak yang benar-benar memahami istilah ini, sehingga praktiknya kerap menjadi perdebatan panas karena dapat menghancurkan karier seseorang.
Videos by VICE
Dari komedian yang susah dapat job usai dituduh melakukan pelecehan seksual sampai J.K. Rowling yang menghadapi kritikan pedas karena transfobik, budaya ini memiliki satu kesamaan yaitu mempermalukan seseorang di hadapan publik atau secara online.
Akan seperti apa cancel culture ditampilkan dalam serial TV ini? “Sejatinya praktik ini menggambarkan seperti apa masyarakat modern mengukur permintaan maaf. Apakah permintaan maaf yang tulus bisa dibilang sungguh-sungguh jika orang tidak memercayainya? Ide ini sangat meresahkan,” ujar Fincher ketika diwawancarai oleh The Telegraph.
Idenya baru masuk tahap pengembangan, dan Fincher belum menjelaskan lebih detail tentang serial ini. Akan tetapi, sudah menimbulkan kekhawatiran di antara kalangan yang percaya cancel culture ada supaya orang memahami konsekuensi atas semua tindakannya.
Fincher telah menandatangani kontrak empat tahun bersama Netflix, tapi sayang sekali belum ada kepastian apakah serial Mindhunter-nya akan dilanjutkan atau tidak. Film terbarunya, Mank, bisa ditonton di platform tersebut mulai 20 November nanti.
Mank mengisahkan tentang Herman J. Mankiewicz, penulis naskah film legendaris Citizen Kane di era 1930-an, dan pertarungannya dengan Orson Welles selama proses produksi. Sejauh ini, filmnya menerima respons positif dengan skor 80 di situs agregator Metacritic.