Sebagian orang tampaknya belum juga bosan mengutak-atik DALL-E dan semacamnya. Bermodalkan deskripsi teks singkat, sistem kecerdasan buatan (AI) ini mampu menciptakan beragam karya seni digital yang tak pernah kita bayangkan sebelumnya.
Di saat kebanyakan pengguna menghasilkan gambar absurd dan sureal, lelaki 28 tahun bernama Zach Katz memanfaatkan DALL-E untuk membayangkan kawasan perkotaan yang memprioritaskan kenyamanan penduduk. Diunggah ke akun Twitter @betterstreetsai, gambar-gambar manipulasinya menunjukkan berjalan kaki atau bersepeda bisa menjadi kegiatan yang begitu menyenangkan ketika kita tak perlu khawatir terserempet mobil. Walau masih seumur jagung, akun itu telah mengumpulkan ribuan pengikut karena menghilangkan mobil dari jalanan, lalu menggantinya dengan taman, jalur hijau dan sebagainya.
Videos by VICE
“Saya sudah muak dengan wilayah perkotaan yang buruk di negara ini [Amerika Serikat],” tandas Katz saat dihubungi Motherboard, rubrik teknologi VICE. Dia aktif mengampanyekan jalan bebas mobil sejak masih tinggal di Portland, mengaku tertarik menggunakan DALL-E 2 OpenAI untuk keperluan advokasinya. Dia juga berharap gambar-gambar ini dapat mendorong orang membayangkan sendiri ruang terbuka publik yang tidak dipenuhi mobil.
“Saya masih mempelajari cara penggunaannya,” lanjut musisi yang kini tinggal di Kota New York. “Butuh kerja keras untuk mendapatkan gambar yang bagus dan tidak aneh dari DALL-E. Kadang-kadang gambarnya mengelirukan air mancur jadi ngarai.”
Situs Better Streets AI menampilkan sejumlah transformasi paling mencolok dari eksperimen Katz. Foto-fotonya menunjukkan persimpangan ramai yang kemudian berubah menjadi taman bagi pejalan kaki. Jalanan macet seperti Brooklyn-Queens Expressway bertransformasi menjadi wilayah perbukitan yang bagus untuk bersantai atau bersepeda. Katz menerima permintaan dari para pengikutnya di Twitter, tapi dia mengakui butuh mengutak-atik deskripsi hingga mendapatkan sarana umum yang realistis.
Katz bukan satu-satunya warga New York yang membayangkan jalan bebas mobil. Seniman visual Nicole Aptekar juga bereksperimen menggunakan DALL-E.
Suatu hari, Aptekar iseng memfoto jalanan sibuk saat ia lari pagi. Sepulangnya ke rumah, dia melatih model AI tersebut agar bisa menciptakan gambar perkotaan yang tidak ada mobil.
“Saya sering kesal melihat betapa auto-sentris-nya NYC, padahal sebagian besar warganya tidak berkendara,” Aptekar memberi tahu Motherboard. “Berat sekali melihat pembangunan infrastruktur terlalu berfokus pada penggunaan dan penyimpanan mobil, bertentangan dengan transit atau ruang publik.”
Menurutnya, alat AI bisa menciptakan render proyek perkotaan yang lebih masuk akal, tak seperti kebanyakan proyek lain yang terlalu futuristik dan berkilau.
“Saya ingin melihat seperti kondisinya, tapi dalam sudut pandang yang lebih realistis dan tidak disangkutpautkan dengan megaproyek real estat,” terang Aptekar. “Dengan DALL-E, saya sadar bisa mewujudkan itu karena saya menggunakan hasil jepretanku sendiri.”
Baik Aptekar maupun Katz sama-sama menekankan pentingnya menunjukkan secara visual betapa berbedanya kondisi tempat tinggal kita jika kita lebih memperhatikannya.
“Gambar memiliki efek yang luar biasa,” kata Aptekar, yang mengaku pernah menyaksikan langsung dampaknya saat menghadiri pertemuan masyarakat dengan Departemen Perhubungan AS. “[Teknologi] seperti ini mempermudah kita untuk menemukan lebih banyak alternatif […] yang diharapkan dapat mewujudkan masa depan yang lebih baik.”