News

Diduga Kebiri Tawanan Perang Ukraina, Muncul Bounty buat Tentara Rusia di Video Viral

Prajurit Ukraina berdiri di sebelah tentara Rusia yang tangannya diborgol di Kharkiv pada 31 Maret 2022. (Foto oleh Fadel Senna/AFP via Getty Images)

Pasukan Ukraina mengadakan sayembara untuk menangkap tentara Rusia yang diduga mengebiri tawanan perang Ukraina, yang aksinya terekam dalam video yang viral di media sosial.

Rekaman video yang ditinjau VICE World News memperlihatkan seorang tentara Rusia, yang mengenakan topi bertepi lebar dan sarung tangan bedah biru, memotong alat kelamin tawanan perang Ukraina. Lelaki yang disunat paksa tampak berbaring telungkup dengan kondisi terikat, sedangkan celananya telah terpotong. Video tersebut awalnya diunggah di saluran Telegram pro-Rusia, namun belum dapat ditentukan kapan dan di mana peristiwa itu terjadi.

Videos by VICE

Pelaku dicurigai merupakan anggota satuan tempur Akhmat dari pasukan Chechnya yang beroperasi di bawah perintah militer Rusia.

Organisasi hak asasi manusia Amnesty International mengutuk keras insiden tersebut dan menyebutnya sebagai kejahatan perang. Sementara itu, informasi sayembara diumumkan di berbagai platform, termasuk pada akun Instagram yang populer di kalangan veteran AS dan pejuang asing yang bertempur mendukung Ukraina. Postingan tersebut mengutip pernyataan mantan tentara pasukan khusus AS yang mengaku bertempur di Donbas, Ukraina timur.

“Sudah ada bounty yang dipasang untuk kepala orang ini. Kami akan berusaha menangkapnya,” tandas mantan prajurit AS, dikutip akun Instagram Battles & Beers. “Bersiap-siaplah… Kami akan menemukanmu.”

Mykhailo Podolyak selaku kepala penasihat Presiden Volodymyr Zelenskyy menyampaikan sentimen serupa.

“Seluruh dunia harus melihat betapa sadisnya Rusia. Negara ini dipenuhi kanibal yang menikmati penyiksaan dan pembunuhan,” demikian bunyi twit Podolyak saat menanggapi video viral. “Kami takkan membiarkan kabut perang menghalangi hukuman bagi para algojo. Kami akan menemukan dan menangkap mereka semua.”

Presiden Zelenskyy mengatakan, negaranya siap mengikuti jejak Israel untuk membalas dendam atas penderitaan yang menimpa rakyatnya. Israel diketahui membentuk tim khusus yang dengan kejam memburu dan membantai para penjahat perang era Nazi usai Perang Dunia II berakhir.

Narasumber yang memiliki koneksi dengan pemerintah Ukraina menyebut sayembara itu bukan arahan resmi dari militer Ukraina. Namun, Kementerian Pertahanan Ukraina belum bisa dihubungi untuk memastikan kebenarannya.