Cracolândia, kalau diterjemahkan harfiah berarti ‘Surga Pecandu’, adalah julukan untuk sebuah distrik berisi rumah susun kumuh di pusat kota Sao Paolo, Brasil. Kawasan itu dihuni kurang lebih 1.600 orang, tapi tak semuanya tinggal di sana. Banyak juga gelandangan atau warga daerah lain mampir cuma untuk membeli kokain, tiap hari, dari pagi hingga tengah malam.
Saya adalah fotografer asal Brasil, yang rutin mendatangi Cracolândia selama tiga tahun terakhir. Saya ingin membuat seri foto untuk menghapus stigma negatif komunitas Cracolândia. Dari pengalaman tersebut, saya jadi mengenal banyak sekali pecandu narkoba di sana.
Videos by VICE
Penyebab distrik ini menjadi pusat peredaran narkoba di Sao Paolo amat rumit. Tapi, bila dicari benang merahnya, maka tiga hal ini pemicu utama: kesenjangan ekonomi, angka pengangguran tinggi, dan tidak ada kebijakan pengentasan kemiskinan konkret dari pemerintah setempat.
Cracolândia dihuni mayoritas orang kulit hitam dan penduduk non-kulit putih Brasil. Tiap warga pasti punya satu saudara atau kenalan yang pernah masuk penjara karena satu dan lain hal. Lantaran berbagai problem sosial itulah, Cracolândia terasa seperti punya dunianya sendiri, yang berbeda dari Kota Sao Paolo.
Pemkot sebetulnya tidak mendiamkan saja keberadaan Cracolândia. Sepanjang 2014-2017, sempat ada program dari pemerintah bernama “De Braços Abertos” (Tangan Terbuka), yang berusaha memudahkan penghuni rusun mendapat pekerjaan dan pangan murah. Tapi, setelah 2017, wali kota baru ideologi politiknya berhaluan kanan.
Kebijakan yang diambil akhirnya pengerahan polisi secara massif dan menangkapi pecandu, untuk dikirim ke panti rehabilitasi. Dua kebijakan itu sama-sama belum berhasil menuntaskan problem narkoba di Cracolândia.
Belakangan, kebijakan keras pemkot menangkapi pecandu ternyata menjadi dalih untuk gentrifikasi. Rusun-rusun tua di Cracolândia dirobohkan, diganti menjadi komplek apartemen elit. Penghuni asli, serta keluarga dari kelas menengah ke bawah, makin tersisih ke sudut Cracolândia yang dihuni pecandu dan rawan kriminalitas.
Ketika pandemi Covid-19 menghantam Brasil, jumlah orang yang datang untuk membeli narkoba di Cracolândia tak kunjung berkurang. Jangan harap mereka menerapkan social distancing. Boro-boro ada pecandu yang pakai masker atau hand sanitizer. Uniknya, jumlah penularan Covid-19 di Cracolândia cenderung minim, padahal Brasil adalah salah satu negara paling parah terkena dampak pandemi.
Menyadari fakta itu, penghuni Cracolândia berseloroh, kalau virus Covid-19 tidak masuk distrik mereka karena terusir asap kokain. Sebuah komedi gelap, tentu saja. Karena dibanding virus itu, narkoba berpeluang lebih besar membunuh para penghuni.
Berikut sekilas beberapa potret yang sempat saya ambil selama mendokumentasikan warna-warni kehidupan penghuni Cracolândia:
Artikel ini pertama kali tayang di VICE World News