Dunia Ternak

Mengintip Perawatan Mewah Sapi-Sapi Kurban Jumbo Berharga di Atas Rp70 Juta

Sejumlah sapi tambun berharga fantastis mendapat fasilitas bak raja. Satu sapi dibeli Presiden Jokowi tidurnya sampai beralas karpet, satu sapi lain dimandikan empat kali sehari. Ujung-ujungnya jadi daging juga sih.
Sapi jenis Simmental bisa mencapai bobot 1 ton, harganya di atas Rp70 juta. Diperlakukan bak raja. Foto via Shutterstock; kolase oleh VICE.
Sapi jenis Simmental bisa mencapai bobot 1 ton, harganya di atas Rp70 juta. Diperlakukan bak raja. Foto via Shutterstock; kolase oleh VICE.

Mike Tyson, nama sapi seberat 1,05 ton yang dibeli Jokowi dari peternak asal Polewali Mandar, Sulawesi Barat, adalah contoh terbaik menggambarkan perlakuan istimewa untuk sapi. Ternak pilihan presiden itu tidak sembarangan dirawat. Sekadar urusan tidur, Tyson begitu dimanja. Hingga nanti waktu disembelih tiba, Tyson tidur beralaskan karpet seharga Rp2 juta. Sapi itu saat ini masih dirawat penjualnya, Abdul Rahim.

Iklan

"Kalau pakai karpet Tyson bisa tidur lebih nyenyak," kata Farid, anak Abdul Rahim, kepada Kompas. Tyson juga dikawal “satpam” yang stand by 24 jam untuk menghalau pencuri. Aslinya tidak ada perintah dari Jokowi untuk memberi penjagaan intensif dan segala macam karpet tadi kepada sapi jenis Simmental berharga Rp85 juta itu. Hanya saja, Farid dan bapaknya merasa punya tanggung jawab atas keamanan sapi sebelum Sabtu besok Tyson diangkut ke Mamuju, Sulawesi Barat untuk dikurbankan. Servis luar biasa juga diberikan kepada sapi pembelian Jokowi di Desa Alatengae, Sulawesi Selatan. Haji Pacong, si pemilik sapi Simmental berbobot 971,5 kilogram seharga Rp65 juta tersebut, getol sekali menjaga kebersihan si sapi. Meskipun kandang sapi dan higienis adalah dua hal bermusuhan, Pacong tetap mengusahakan yang terbaik dengan memandikan sapinya dua sampai empat kali sehari. "Sangat istimewa. Saya mandi saja cuma sekali, kalau sapi ini mandinya dua kali sehari, kadang juga empat kali sehari untuk menjaga kebersihan badannya. Mandinya juga itu kita selalu gosok sampai bersih. Pokoknya lebih dari kita lah," tutur Pacong yang sudah bertahun-tahun menjadi pedagang sapi langganan Jokowi dan Jusuf Kalla kepada Detik. Kalau sampai segitu bersihnya, sekalian aja, Pak Haji, si sapi dimasukin rumah. Bukan cuma mandi empat kali sehari, juga ada tim dokter hewan datang berkala untuk memantau kesehatan gigi, hidung, kaki, hingga gerak tubuh sapi. "Hampir setiap hari juga dokter hewan datang periksa semuanya. Biar kotoran, juga diperiksa sama mereka. Katanya untuk memastikan tidak cacingan. Pokoknya perlakuannya istimewa lah, karena memang untuk Pak Jokowi," tutup Pacong. Idul Adha tahun ini Jokowi, yang akan merayakannya di Bandung, terpantau sudah memborong 11 ekor sapi di 10 provinsi. Untuk kurban di kampung halamannya, Surakarta, Jokowi membeli dua ekor sapi Simmental dari Boyolali seberat 1,4 ton dan 1,3 ton dengan harga total Rp171 juta. Di Palembang, Jokowi menebus sapi Ongole 1,1 ton dengan mahar Rp85 juta. Total, Jokowi minimal menghabiskan Rp800 juta untuk berkurban di Idul Adha tahun ini. Rata-rata penjual sih mengaku bangga ya sapinya dibeli presiden. Bahkan ketahuan bakat Jokowi sebagai influencer siap terima endorse ketika seekor sapi bernama Rambo di Polewali Mandar langsungditawar banyak orang karena tadinya sempat dilirik Jokowi, namun tidak jadi dibeli.
Sapi jenis Simmental, Limosin, dan Ongole yang berukuran jumbo memang jadi langganan kurban presiden Inodnesia ataupun orang berkocek tebal. Idul Adha dua tahun lalu, Jokowi menyumbangkan sapi Limosin seberat 1,5 ton berharga Rp75 juta ke Masjid Istiqlal. Menurut Purwanto, peternak sapi di Kampung Sapi Ngudi Makmur, Karanganyar, Jawa Tengah mengatakan, sapi lain yang biasa dijadikan kurban adalah sapi Metal, sapi PO, dan sapi Brangus. Sapi Metal (tidak ada hubungannya dengan genre musik) memiliki harga di kisaran Rp20—40 juta, sapi PO dihargai Rp19—21 juta, dan sapi Brangus sekitar Rp26 juta.

"Sapi PO dan Metal yang paling banyak dipilih," ujar Purwanto kepada Tribun Solo. Purwanto bilang, tidak ada perubahan harga menjelang Idul Adha meski permintaan selalu naik. Sementara di Majalengka, omzet peternak sapi bernama Sadikin mencapai 1 miliar di hari-hari jelang lebaran haji.

Oh ya, kalau setelah baca ini ada yang tertarik berdagang sapi, simak deh menyimak wejangan kocak Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Sampang, Madura Halifatul Ummah saat diwawancari Tribun Solo. Dia ditanya perkara cara memilih sapi yang sehat. "Ciri-ciri hewan yang sehat itu tidak cacat, tidak buta, tidak pincang, tidak sakit mata, dan mata tidak dikerubungi lalat," ucapnya.

Emang ada gitu orang mau beli sapi yang matanya dikerubungi lalat? Eww….