Di Sudut Internet, Ada Grup Khusus Berisi Orang Yang Kecanduan Kuis Online

Artikel ini pertama kali tayang di Broadly.

Kawanku Pip sudah beruntung secara beruntun selama enam tahun terakhir. Dalam lima tahun terakhir, tak sekalipun dia harus membayar tiket festival musik. Tahun lalu, dia mengikuti tur icip-icip wine keliling Perancis bersama seorang kawan. Dia mengajak keluarganya bermain ski di pegunungan Alps, termasuk paket spa gratis, dan melalui malam tahun baru di Australia; semuanya cuma-cuma.

Dia bukan seleb ataupun "influencer." Followers-nya di Instagram bahkan enggak sampai 1.000 (sori yak, Pip. Kamu emang bukan seleb). Tapi dia adalah anggota forum internet yang menelurkan komunitas berisi orang-orang yang terobsesi dengan kompetisi online. Dan di sebuah dunia di mana tukang ngetroll dan meme Pepe merusak setiap ruang online, komunitas ini boleh jadi satu dari segelintir sudut internet yang masih positif dan ramah.

Competitions Time (slogan resminya: "Get comping and win win win!") adalah bagian dari ekosistem yang lebih luas berisi forum-forum yang dibuat situsweb konsumen MoneySavingExpert.com. Interface-nya standar banget, terutama kalau kamu sudah terbiasa dengan forum BBS dari awal 2000'an.

Setiap laman di forum tersebut mengandung info-infor soal kompetisi online, semuanya terbuka untuk umum. Di dalamnya terdapat berbagai sub-forum, salah satunya diberi judul, "Saya menang! Saya menang! Saya menang!" (Competitions Time senang banget menggunakan tanda seru), di mana para pengguna mengunggah kemenangan mereka dan pengguna lain berbondong-bondong mengucapkan selamat.

Dalam sebuah postingan baru-baru ini, pengguna bernama NatalieD7 menulis: "Saya adalah pemenang dari kompetisi Penyelamat Anjing dan memenangkan £5,000 di saat saya lagi sangat butuh duit! Ini juga kemenangan saya yang pertama lho, seneng banget ya gusti!" Pengguna lain, JazzItUp, merespon: "Wah selamat ya! Lumayan banget dapat segitu hari gini!" lalu membubuhkan emoji LMAO. Tornadoman hanya merespon dengan ucapan "CoNgRaTuLaTiOnS."

Saat Pip menyampaikan pada saya bahwa ini adalah sumber segala keberuntungannya, saya amat terpana. Competitions Time terasa seperti memasuki lorong waktu ke era awal internet, di mana satu-satunya yang perlu dikhaatirkan adalah sambungan internet putus saat ada yang telepon ke rumah. Sebuah era di internet di mana orang-orang masih amat ramah, ditambah kita bisa memenangkan paket liburan ski atau uang tunai? Wah, gila, enggak mungkinlah saya lewatkan.

"Sekarang, ini adalah forum kita yang paling populer. Isinya kira-kira sejuta threads," seorang staf MoneySavingExpert.com bilang pada saya.

Perawat berusia lima puluh dua tahun bernama Linda Griffiths sudah menjadi anggota forum tersebut sejak pertama kali didirikan pada 2003. "Ini selalu tempatnya peserta kompetisi berkumpul," dia bilang, menggunakan nama panggilan yang diadopsi oleh anggota forum. "Mereka membuat ini. Saat forum ini dimulai, ada banyak sekali forum soal asuransi dan kartu kredit. Seseorang bilang di seksi Chat, "Eh, ada kompetisi seru nih." Lalu beberapa orang mendekati tim forum dan bilang, 'Boleh enggak kita punya forum hanya untuk kompetisi?' Jadi mendirikannya adalah upaya bersama."

Tidak ada moderator, meski ada beberapa relawan pemandu yang akan bersuara saat ada potensi masalah. Hal ini sangat menakjubkan bagi forum internet dengan 1,6 juta pengguna. Setiap orang yang saya ajak ngobrol, mengomentari keramahan luar biasa di forum ini, yang sedikit aneh mengingat forum ini isinya soal kompetisi. Lebih aneh lagi kalau kita mempertimbangkan tautan-tautan berisi kompetisi yang disebar sesama peserta.

"Tiap orang yang memacak pengumuman kompetisi online di sana sebenarnya harus ngorbanin waktu mereka untuk ikutan kompetisi," ujar Griffith. "Orang-orang ini enggak peduli apakah hadiahnya mobil atau lainnya. Enggak ada yang mikir, oke gue udah ikut yang ini dan enggak bakal bilang yang lain. Mereka menaruh informasi kompetisi online di sana karena ratusan orang bakal ikut kompetisi yang sama."

Griffiths baru mulai rajin ikut kompetisi online tahun lalu. Hadiah terbesar yang pernah dia menangkan adalah sebuah iPad (yang langsung dijual lagi seharga beberapa ratus pound). Saban malam, sepulang kerja, Griffiths membuka laptop, mengadu keberuntungan dalam hampir 200 kompetisi online sambil nonton TV dan mendengarkan musik.

"Kalau kamu pintar memilih, kamu paling menghabiskan beberapa jam saja," katanya. "Sebab kalau kamu ikut semua kompetisi yang ada, kamu bakal menghabiskan waktu berjam-jam. Tapi, adalah yang kayak gitu. Mereka biasanya sudah tua atau seharian di rumah, atau ibu rumah tangga yang tak bekerja dan mengasuh anak mereka di rumah. Itu dia masalahnya. Ikut kompetisi online memang nyandu banget."

Rangkaian kemenangan besar Pip terjadi saat masih bekerja di sebuah kantor yang membosankan. Kala itu, umurnya masih baru dua puluhan. Dalam sehari, dia bisa ikut 50 kompetisi. (Pip meminta nama belakangnya tak ditulis karena masih bekerja di bidang yang sama). Pip tak pernah memposting info tentang kompetisi online, meski ia beberapa kali berterima kasih pada siapapun yang memberi informasi tentang sebuah kompetisi di subforum "I Won."

"Ada beberapa user yang bisa dikategorikan sebagai power user. Mereka memposting sepuluh kompetisi sehari. Gara-gara ini, mereka dapat ribuan ucapan terimakasih. Jelas sekali, mereka melakukan ini karena senang melihat orang lain memang," kata Pip. "Tanpa mereka, tak akan ada forum kompetisi seperti ini."

Griffiths, yang baru saja bekerja dalam sebuah festival musik bersama salah satu rekan forumnya, mengaku bahwa dirinya kerap mengoreksi jawaban atau membantu mencari jawaban, jika ada kompetisi yang pelik. "kalau ada kompetisi yang diposting dan linknya salah, saya langsung cari link yang benar. Kalau ada kompetisi yang mengharuskan peserta mencari banyak jawaban, saya ikutan nyari buat mereka."

Ikut kompetisi online bukanlah tren yang benar-benar baru. Dulu, orang-orang mengkliping kuis yang ada di halaman koran. Lalu ada juga yang mengirim jawaban TTS di belakang kartu pos selama beberapa dekade. Sekilas, dengan bermodal pemahaman psikologi manusia yang basic banget, kita bakal menyangka bahwa ikut kompetisi online adalah tindakan manusia yang sangat individualistik. Kita mengira mereka yang ikut kompetisi online adalah orang yang pedit bagi-bagi jawaban kuis dan menggunakan cara curang untuk bisa memperbesar peluang menang.

Untungnya, misi Competition Time jauh dari itu. Malah, forum ini adalah salah satu tempat di pojok internet bikin saya mikir kalau dunia tak segera kiamat. Berkat forum ini, saya juga sadar bahwa emosi kolektif manusia di internet tak cuma mentok pada meme-meme rasis belaka, meski emosi kolektif ini baru muncul saat mereka bahu-membahu memenang perangkat Playstation (yang diundi secara acak.).

"Ujung-ujungnya sih," Pip menyimpulkan, "peluang menangnya makin tipis. Tapi, memberi kesempatan orang lain untuk sama-sama ikut kompetisi dan melihat kegembiraan mereka saat menang, sudah setara memenangkan hadiah kompetisinya sendiri."