Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang, hilang kontak 13 menit setelah lepas landas. Insiden ini terjadi pada Senin, 29 Oktober, pukul 06.50 WIB. Penumpang, dari data yang beredar, rata-rata adalah pegawai negeri yang menglaju dari Ibu Kota ke kota terbesar Pulau Bangka tersebut. Pegawai Kementerian Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan, hakim, serta beberapa anggota DPRD setempat dilaporkan berada dalam pesawat tersebut.
Pesawat Boeing 737 yang bernasib nahas itu dilaporkan masih baru, memperkuat armada maskapai milik pengusaha sekaligus politikus Rusdi Kirana sejak Agustus. Di ketinggian 3.000 meter, mendadak pesawat ini menukik 40 derajat ke lautan dalam hitungan menit saja. Menurut menara kontrol, Lion Air tersebut sempat berusaha meminta kembali ke bandara karena adanya persoalan teknis, namun informasi ini belum sepenuhnya terverifikasi.
Videos by VICE
Gabungan tim SAR, polisi air, personel TNI AL, dan nelayan, bersama-sama melakukan evakuasi di perairan Tanjung Karawang. “Sejauh ini kami menemukan KTP, paspor, maupun BPJS. Kita sudah mengerahkan personel, terdiri dari 50 orang,” kata Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi dalam jumpa pers di kantornya. Anggota regu penyelaman BASARNAS sudah diterjunkan untuk mencari tahu kondisi korban.
Total penumpang pesawat nahas ini mencapai 189 orang, termasuk anak-anak dan dua bayi. Seiring waktu, laporan dari tim pencari yang berada di perairan Tanjung Karawang semakin terang: pesawat jatuh dan serpihannya terserak di laut. Informasi itu tentu saja memukul keluarga korban yang menanti di posko krisis Jakarta maupun Pangkal Pinang.
Berikut foto-foto dari jurnalis yang menyorot keluarga korban, temuan awal tim SAR, serta foto laporan terbaru dari akun medsos juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencan maupun BASARNAS.