Dubai, kota dagang terbesar Uni Emirat Arab, memantapkan diri sebagai pusat budaya dan perdagangan dalam waktu singkat. Status tersebut diraih bukan hanya untuk kawasan Timur Tengah saja, tetapi untuk seluruh dunia.
Fesyen merupakan elemen terpenting dalam perkembangan identitas budaya yang pesat, buktinya bisa dilihat sendiri dari deretan toko pakaian bermerek di pusat perbelanjaan megah Emirates. Walaupun keberadaannya menyiratkan basis klien lokal cerdas, lingkungan perbelanjaan ini tak begitu merepresentasikan budaya anak muda dan jalanan yang dinamis.
Videos by VICE
Festival budaya tiga hari Sole DXB pun hadir untuk mengisi kekosongan. Dimulai oleh sekelompok sneakerhead pada 2010, festival yang diadakan di Dubai Design District—pusat perkembangan industri seni dan desain—kini memiliki setidaknya 25.000 pengunjung.
Wu-Tang Clan, Yasiin Bey, Talib Kweli sebagai Black Star, dan musisi reggae Koffee diundang untuk memeriahkan acara tahun ini. Para pengunjung mampu menyesuaikan diri dengan suasana festival. Mereka amat memperhatikan pakaian yang dikenakan ke Sole DXB. Selama acara berlangsung, fotografer Vincent Dolman sibuk mencari para festival-goer bergaya eksentrik hingga chic. Berikut beberapa foto yang berhasil diambil Dolman:
Artikel ini pertama kali tayang di i-D