Ilmuwan Temukan Danau dan Air Terjun Terbalik di Laut Dekat Meksiko

descoperire

Keajaiban dunia laut yang aneh belum lama ini ditemukan dari kedalaman Teluk California sebelah barat Meksiko.

Sejumlah ilmuwan dari AS dan Meksiko baru saja mengeksplorasi ekosistem menakjubkan itu. Ekspedisi mereka berfokus pada bidang lubang hidrotermal yang belum dipetakan—sebuah tempat vulkanisme yang memanaskan air di dasar laut—di Pescadero Basin dekat Semenanjung Baja.

Videos by VICE

Di sana, mereka menemukan lubang di dasar laut yang “menyemburkan air bersuhu tinggi” dan memanaskan sedimen “bermuatan minyak warna oranye dan sulfida yang baunya seperti telur busuk”. Para peneliti juga mengabadikan danau dan air terjun terbalik yang aneh, yang terbentuk ketika air super panas mengalir dari lubang dan menggenang di bibir gua bawah air.

Jaich Maa cavern in the Pescadero Basin.
Shimmering water at the Tay Ujaa cavern. Image: Schmidt Ocean Institute


“Laut dalam masih menjadi salah satu perbatasan yang jarang dieksplorasi di tata surya,” kata Robert Zierenberg, peneliti utama dan profesor emeritus di University of California Davis, dalam sebuah pernyataan pada Kamis pekan lalu.

“Peta Bumi tidak sedetail Merkurius, Venus, Mars, atau bulan, karena bawah air sulit dipetakan,” kata Zierenberg. “Ini perbatasannya.”

Para ilmuwan menamai lubang barunya “Jaich Maa,” yang berarti “logam cair” dari bahasa asli di Semenanjung Baja.

A hydrothermal vent in Jaich Maa.
A hydrothermal vent in the newly discovered Jaich Maa vent field. Image: Schmidt Ocean Institute


Ilmuwan
dari Schmidt Ocean Institute yang juga mengikuti ekspedisi berkata bahwa salah satu ciri menonjol dari Jaich Maa yaitu gua kalsit besar yang disebut Tay Ujaa, atau “gua besar”. Gua ini berisi genangan air metalik berkilauan—efek yang tercipta dari cairan hidrotermal bersuhu tinggi—yang mengalir di pinggiran dan masuk ke dalam air terjun terbalik.

Mereka lalu memetakan medannya pada resolusi skala sentimeter menggunakan ROV, atau kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh.

Mereka juga mengambil sampel organisme yang tampak ganjil, seperti mikroba biru berbulu dan Xenoturbella, cacing laut yang dibandingkan dengan “kaus kaki kusut.” Para peneliti yakin bahwa spesies baru tersebut akan diidentifikasi melalui analisis DNA yang akan datang.

Air bersuhu 260 derajat Celsius di sekitar lubang hidrotermal juga dipenuhi spesies lainnya, seperti cacing tabung, anemon, dan cacing skala biru.

Oasisia and Riftia tube worms.
Oasisia and Riftia tube worms are common throughout the vent field. Image: Schmidt Ocean Institute

Para ilmuwan menguji batas ekstrem kehidupan di Bumi, dan mereka sangat tertarik dengan organisme termofil yang mampu bertahan hidup di suhu panas. Makhluk laut dalam seperti ekstremofil dan keberadaannya yang unik juga dapat memberikan kemungkinan keberadaan makhluk planet lain.

Misalnya seperti makhluk yang memetabolisme metana. Mereka menjadi kunci pencarian kehidupan di Mars dan Encleadus, tempat yang terdeteksi memiliki metana.

Pescadero Basin pertama kali ditemukan pada 2015 oleh ekspedisi Monterey Bay Aquarium Research Institution. Ekspedisi saat ini menggunakan kapal Schmidt Ocean Institute bernama Falkor.

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard