NIGERIA

Kasus 'Pabrik Bayi' Terungkap di Nigeria, 35 Gadis Remaja Jadi Korban Budak Seks

Para korban perbudakan seks yang ditipu lowongan kerja abal-abal di Nigeria itu dipaksa mengandung bayi hingga lahir. Bayi-bayinya lalu dijual ke pasar gelap.
Dipo Faloyin
London, GB
35 perempuan  yang diselamatkan dari "pabrik bayi" Nigeria. Foto: Polisi Negara Bagian Anambra
Para perempuan yang diselamatkan dari "pabrik bayi" Nigeria. Foto: Polisi Negara Bagian Anambra. 

Pada 13 Juni 2022, Polisi Negara Bagian Anambra, di kawasan tenggara Nigeria, menyelamatkan 35 gadis remaja dari Hotel Gally Gally yang ditengarai menjadi lokasi “pabrik bayi”.

Juru bicara kepolisian Tochukwu Ikenga menyampaikan kabar tersebut pada Rabu, 15 Juni 2022. Menurut keterangannya, para perempuan yang berhasil diselamatkan berusia antara 14-17, dan mereka terjebak bisnis prostitusi. Beberapa di antara mereka sedang hamil besar.

Iklan

Ini merupakan kasus terbaru di Nigeria, yang mana perempuan dijadikan budak seks hingga hamil, lalu mereka dipaksa melahirkan dan menjual bayinya ke pasar gelap. Praktik ilegal tersebut diketahui telah beroperasi di dalam negeri selama beberapa tahun terakhir.

“Berdasarkan hasil analisis tren dan pola kejahatan yang ketat, polisi menggerebek hotel yang menjadi sarang prostitusi dan pabrik bayi. Di sana, anak-anak berusia antara 14-17 digunakan sebagai budak seks,” ungkap Ikenga.

“Kami bekerja sama dengan Badan Nasional Pemberantasan Perdagangan Manusia untuk merehabilitasi dan meningkatkan kesejahteraan anak-anak yang menjadi korban prostitusi,” lanjutnya. “Semua tersangka akan diadili setelah penyelidikan terhadap mereka selesai.”

Dalam konferensi pers, beberapa orang penyintas menyebut mereka ditawari pekerjaan menjanjikan di hotel. Mereka tak tahu-menahu akan dipaksa menjadi pekerja seks.

“Teman saya memberi tahu ada lowongan kerja sebagai pegawai sales,” kata seorang penyintas, dikutip media lokal. “Tapi ternyata saya dijebak. Saya datang ke hotel pada Agustus 2021. Tak ada satu pun dari kami yang bisa kabur karena pengamanannya sangat ketat.”

Pihak berwajib telah menangkap sejumlah tersangka, termasuk petugas keamanan. Sampai saat ini, mereka belum berhasil menemukan keberadaan manajer hotel.