Kecelakaan Kerja

Petir Diduga Pemicu Insiden Terbakarnya Kilang Pertamina di Balongan

Satu dekade terakhir beragam insiden mewarnai operasional Pertamina, yang terbaru kebakaran kilang Indramayu. DPR akan memanggil direksi BUMN migas itu agar insiden serupa tak terulang.
Kebakaran Kilang Balongan Pertamina Diduga Akibat Petir 912 orang diungsikan
Foto kebakaran diambil dari lokasi sekitar Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat pada 29 Maret 2021 oleh Agus Sipur / AFP

Tangki penyimpan bahan bakar minyak di instalasi Kilang Balongan di Indramayu, Jawa Barat, pada Senin (29/3) dini hari meledak lalu terbakar. Rekaman kebakaran hebat itu tersebar di media sosial dan sempat menjadi trending topic. Akibat insiden itu, 912 orang yang tinggal di sekitar kilang terpaksa diungsikan, dengan proses evakuasinya dipimpin pemprov Jabar.

Iklan

Mengenai penyebabnya, meski masih tahap penyelidikan, direksi menduga faktor alam berperan besar. "Jadi tangki di kilang RU VI Balongan terbakar pada pukul 00.45 WIB dan kebetulan saat itu sedang terjadi hujan besar dan diduga ada petir," ujar Corporate Secretary Subholding Refining and Petrochemical Pertamina Ifky Sukarya saat dikonfirmasi Kompas TV

Balongan refinery blast.jpeg

Dalam jumpa pers, Pertamina mengklaim api tidak meluas. Dirut PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati juga menyebut pasokan BBM nasional tidak terdampak insiden di Indramayu ini.

"Kami patikan pasokan BBM aman, karena sebenarnya dalam pola suplai kami ada skenario dalam operasi emergency. Jadi kami optimalkan produk dari kilang lain dan salurkan langsung ke daerah-daerah yang selama ini disuplai Balongan yaitu Jakarta dan Cikampek," ujarnya seperti dicatat CNN Indonesia.

Menurut Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Mulyono kepada CNN Indonesia, estimasi bahan bakar yang amblas akibat kebakaran tersebut mencapai 400 ribu barel. Hilangnya pasokan minyak ini akan ditalangi dengan menaikkan kapasitas produksi dari Kilang Cilacap dan TPPI. 

Iklan

Kilang Balongan, yang sudah beroperasi 27 tahun terakhir, merupakan kilang penyuplai BBM jenis Avtur untuk beberapa bandar udara, yaitu Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur, Bandara Internasional Husein Sastranegara di Bandung dan Bandara Internasional Ahmad Yani di Semarang. Demi tetap memenuhi kebutuhan pasokan Avtur, suplai anyar akan dikonsolidasi dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta sedangkan untuk Bandara Internasional Ahmad Yani akan dipenuhi oleh Terminal BBM Pertamina Rewulu di Yogyakarta. Pertamina memperkirakan kilang Balongan bisa beroperasi normal kembali pada awal April 2021.

Meski stok BBM aman, akibat insiden terbakarnya kilang Balongan, terdapat 10 gardu PLN yang terputus aliran listriknya, 6 orang mengalami luka bakar 50-70 persen, dan 1 orang meninggal dunia akibat serangan jantung sebagai akibat tak langsung dari terbakarnya Kilang Balongan.

Iklan

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno menyatakan pihaknya segera memanggil PT Pertamina (Persero), seperti dilansir CNN Indonesia. "Komisi VII DPR RI akan segera memanggil Direksi Pertamina untuk meminta penjelasan atas kronologi peristiwa ini. Harus ada upaya pencegahan agar kasus serupa tidak terulang kembali," ujar Eddy.

balongan terbakar.jpeg

Foto udara dari lokasi penyimpanan minyak avtur yang terbakar di kilang Balongan milik Pertamina. Foto oleh stringer/via AFP

Selama satu dekade terakhir, nyaris tak pernah ada satu tahun bersih dari insiden kecelakaan kerja melibatkan aktivitas operasional PT Pertamina dan anak usahanya. Sedikit kilas balik, pada 2020, mobil tangki Pertamina sempat terbakar di SPBU MT Haryono, Jakarta Selatan. Meski tidak memakan korban jiwa, kecelakaan tersebut diikuti oleh insiden yang berdampak secara masif di tahun sebelumnya, yaitu tumpahnya minyak ke pantai utara Karawang, Jakarta Barat pada tahun 2019. Terdapat kurang lebih delapan ribu orang di pesisir Jawa Barat yang harus menanggung kerugian akibat insiden tersebut.

Sedikit mundur ke 2016, terjadi kecelakaan di ruas tol Sidoarjo KM 33 yang menyebabkan satu korban meninggal dunia, yaitu pengemudi mobil Avanza yang menabrak truk Pertamina yang terbakar. Tahun sebelumnya yaitu 2015, terjadi kecelakaan kerja yang menelan 1 pekerja sebagai korban jiwa. Korban harus meregang nyawa saat membersihkan fasilitas di kilang minyak Cilacap, Jawa Tengah.

Sedangkan pada 2014, pipa pertamina mengalami kebakaran dan menewaskan satu keluarga dengan empat korban luka-luka. Mundur lagi beberapa tahun sebelumnya, tiga pekerja tercatat tewas lantaran jatuh di kilang minyak Cilacap pada 2011.