Arab Saudi

Aparat Arab Saudi Sweeping Segala Barang Berwarna Pelangi, Dicap Promosikan LGBT

Petugas kementerian perdagangan Saudi menyita kotak pensil sampai rok warna pelangi di berbagai toko swalayan. Warna pelangi dianggap "mempromosikan homoseksualitas."
Aparat Arab Saudi Menyita Segala Barang Berwarna Pelangi di Supermarket Dicap Promosikan LGBT
Seorang pegawai Kementerian Perdagangan Saudi memamerkan barang sitaan dari supermarket yang berwarna pelangi. Foto dari arsip Kemendag Saudi

Mainan, pakaian, hingga alat tulis dengan warna pelangi bakal sulit kalian temukan di berbagai swayalan Arab Saudi. Sejak awal Juni 2022, aparat Kerajaan Petro Dollar itu dikerahkan untuk melakukan penyitaan barang-barang berwarna pelangi yang dianggap “mempromosikan homoseksualitas.”

Di Saudi, hubungan sesama jenis dilarang keras. Mereka yang terbukti gay, lesbian, atau transgender bisa dihukum mati. Merujuk arahan petinggi Kementerian Perdagangan, puluhan petugas mendatangi swalayan di kota-kota besar yang menjual barang berwarna pelangi. Barang semacam itu, menurut keterangan resmi Kemendag, bertentangan “dengan akidah Islam serta moralitas publik Saudi.”

Iklan

Dalam siaran di salah satu televisi nasional pada 15 Juni 2022, tampak seorang pegawai kementerian perdagangan Saudi memamerkan sebuah kotak mainan berwarna pelangi. Akun Twitter Kemendag Saudi turut menayangkan cuplikan siaran TV tersebut, dengan membubuhkan caption bahwa barang dengan warna pelangi tidak selayaknya dijual bebas. “

Dalam siaran yang berbeda di TV nasional, wartawan lokal mendukung kebijakan pemerintah, sembari menyatakan warna pelangi kini identik dengan simbol gerakan LGBTQ global. Alhasil, kombinasi warna ceria tersebut perlu dijauhkan dari pandangan publik, karena bisa “menyebarkan pesan yang meracuni pikiran anak-anak.” 

Selain menyita barang-barang dengan warna pelangi dari supermarket, Arab Saudi turut menyensor konten-konten yang dianggap mempromosikan ide LGBTQ. Film Doctor Strange in the Multiverse of Madness serta Lightyear, keduanya diedarkan Disney, memuat adegan sosok lesbian. Disney menolak permintaan Saudi untuk memotong adegan tersebut. Akibatnya otoritas sensor Saudi melarang penayangan film garapan Marvel serta Pixar itu dari negara mereka.