Teh susu bubble asal Taiwan sudah lama mendunia, dan belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Topping mutiara tapioka hitam tersebut buktinya telah merambah dunia makanan juga, seperti pancake rasa teh bubble, pizza boba, sandwich boba, hingga mi goreng boba.
Tak mau kalah, Singapura juga memiliki versi lokal minuman ini, croissant boba dan crème brûlée boba.
Videos by VICE
Kenapa kita bisa sampai tergila-gila seperti itu dengan boba? Apa yang spesial dari mutiara tapioka ini? Apa bedanya topping boba di makanan dengan cilok? Kami dari VICE Asia akhirnya pergi mencicipi beberapa hidangan aneh (atau unik?) untuk mencari jawabannya.
Pancake Boba
Mari kita mulai dengan yang “normal,” Pancake Boba. Belakangan ini, kue bertopping mutiara tapioka tersebut sedang populer banget di Singapura. Kedai teh bubble Gong Cha bahkan memasukkannya ke menu mereka.
Rasa pancake biasanya manis, jadi seharusnya masih oke kalau dikasih topping bubble.
Bedanya dari pancake yang dilumuri madu atau sirup maple, hidangan pencuci mulutnya disajikan dengan es krim dan mutiara tapioka.
Boba yang kenyal kayak karet bikin pancake sulit dimakan, apalagi kalau pakai pisau garpu. Kuenya lumayan enak, tapi agak ketebalan. Topping boba enggak bikin rasanya lebih lezat atau apalah itu karena kalah dengan rasa yang lain. Mengunyah boba benar-benar penuh perjuangan, dan baru berhasil terbelah setelah menelan kue.
Nilai: 8/10. Aku hobi makan pancake, jadi bakalan makan ini lagi buat variasi.
Roti Bakar Boba
Saatnya masuk ke menu yang lebih gila. Dua potong roti bakar yang diisi selai karamel (rasanya lebih mirip mentega) dan boba.
Aku merasakan mutiara di setiap gigitan, berhubung toppingnya terjepit roti. Teksturnya empuk, dan rasa mentega yang kayak jahe sangat kuat.
Nilai: 6/10. Ini pertama dan terakhir kalinya aku makan roti bakar boba. Rasanya enak, tapi terlalu manis dan empuk.
Tea Cake Bubble Kecil
Seakan tahu apa yang sedang aku lakukan, rekan kerja meninggalkan satu kotak tea cake bubble mini di meja. Ini membuktikan kuenya sedang digilai orang Singapura.
Penampakan kue kotak kecil sekilas mirip nastar Taiwan, cuma isinya yang berbeda. Tea cake ini berisi pasta mutiara tapioka kenyal dengan sedikit sentuhan rasa teh susu.
Kuenya manis, tapi isinya sulit ditelan.
Nilai: 4/10. Aku ogah makan kue ini lagi. Boba lebih enak disantap dalam bentuk mutiara, bukan pasta. Aku cuma suka remah-remah kulitnya.
Hot Pot Teh Bubble
Bisakah kalian bayangkan gimana rasanya kalau Hot Pot yang biasanya berupa mi kuah, jamur dan daging gurih nan hangat diubah jadi susu kental dengan topping serundeng ayam, bubuk kakao dan Oreo tumbuk? Dua kata buat makanan ini: ENEG ABIS!
Staf restoran menuangkan lapisan atas ke mangkuk masing-masing pelanggan. Setelah itu, mereka menyalakan kompor di bawah hot pot dan menyerahkan nampan berisi topping—jeli dadu, semangka segar, Oreo dan boba. Awalnya masih bisa dimaklumi, tapi lama-lama kok ada lobak putih, kerupuk gurih dan irisan daging babi juga.
Kami memasukkan isinya—Oreo, semangka dan mutiara—ke panci setelah kuah manisnya mendidih. Kami kemudian menuangkannya ke mangkuk.
Aku enggak mencoba dagingnya, tapi kata teman teksturnya sangat lembut dan pedas. Daging itu pasti sudah dibumbui dengan baik agar kuah manisnya enggak menyerap ke dalam daging.
Oreonya agak meleleh, tapi rasanya oke dengan tekstur brownies. Semangkanya enggak enak sama sekali, dan kerupuknya jadi mirip rumput laut. Kuah manis dan boba kenyal memperburuk semuanya.
Nilai: 2/10. Aku kapok mencobanya. Enggak lagi-lagi deh.
Kue Tart Teh Boba
Makan kue tart teh boba menyembuhkan trauma kami setelah menjajal hot pot tadi. Lapisan kulitnya lezat, tapi pasta teh susu dan topping mutiara di tengahnya bikin kue tart susah dikunyah. Rekan kerjaku yang ikut mencicipi enggak bisa menelannya karena kelewat kenyal jadi kayak karet.
Nilai: 6/10. Rasanya enak, jadi aku bakalan makan lagi. Cuma bisa berharap tekstur kenyalnya enggak separah ini.
Kesimpulannya, makanan bertopping boba biasa aja. Enggak sespesial yang kukira. Makanan kayak begini bagusnya buat difoto dan dimasukkin ke Instagram, enggak peduli rasanya bagaimana. Mungkin inilah alasannya kenapa hidangan aneh tersebut bisa populer banget. Penggila minuman ini juga belum tentu suka makanan dengan topping boba. Pada akhirnya, pilihan kita balik lagi ke teh boba.
Follow Edoardo di Twitter dan Instagram.
Artikel ini pertama kali tayang di VICE ASIA.