Budaya

Survei: 25 Persen Kaum Milenial Saat Ditanya Mengaku Tidak Punya Teman

Penelitian YouGov menunjukkan milenial adalah generasi paling kesepian.
Tangkapan layar dari adegan Lost in Translation​
Tangkapan layar dari adegan Lost in Translation

Kesepian dapat membunuhmu secara diam-diam. Buktinya, studi terbitan 2018 mengungkapkan kesepian sama buruknya seperti merokok sebungkus sehari.

Media sosial memang membuat kita saling terhubung, tetapi penelitian YouGov membuktikan sebaliknya. Dari 1.200 orang berusia 18 ke atas yang disurvei, peneliti menemukan kesepian adalah fenomena yang sangat memprihatinkan di kalangan anak muda. 30 persen milenial merasa kesepian, sementara hanya 15 persen generasi tua dan 20 persen Gen X yang mengaku tidak punya teman. Alasannya mungkin karena orang tua memiliki kehidupan sosial aktif.

Iklan

Lebih mengkhawatirkannya lagi, seperempat anak milenial mengatakan tidak punya kenalan, 22 persen tidak memiliki teman dekat, dan 30 persen tidak ada sahabat. Menurut responden, kesulitan memulai pertemanan—seperti malu atau tidak ada hobi dan minat menarik—menjadi penyebabnya. Lebih dari seperempat (27 persen) responden merasa “tidak butuh teman”.

Tak jarang orang berpura-pura memiliki banyak teman di dunia maya, padahal realitanya mereka sangat kesepian. Penelitian YouGov merujuk pada studi yang diterbitkan di Universitas Pennsylvania bahwa fenomena kesepian ini ada hubungannya dengan medsos. Penggunaan media sosial dapat menurunkan kebahagiaan, yang kemudian meningkatkan risiko depresi dan kesepian. Sering dikaitkan dengan kesehatan mental buruk, Instagram akhirnya menghapus fitur ‘like’ untuk menghentikan perilaku kompetitif pada penggunanya.

Pindah rumah, pengembangan karier, dan menjalani hubungan serius juga dapat menghambat seseorang menjaga pertemanan. Kabar baiknya, kita belum sepenuhnya putus asa. Hampir setengah dari responden milenial membeberkan mereka mulai berteman di kantor dalam waktu enam bulan. 76 persen dari mereka setidaknya punya satu teman di kantor atau komunitas lokal.

Banyak responden bahkan berhasil mempertahankan pertemanan semasa kecil. Enam dari 10 orang Amerika yang disurvei mengungkapkan masih akrab dengan teman masa kecil, dan 34 persen masih berteman sama teman satu kampus.

Mungkin kini saatnya kita berhenti internetan dan mulai menjalin hubungan di dunia nyata.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE UK.