FYI.

This story is over 5 years old.

media sosial

Mereka yang Hobi Mencari Pengakuan dari Orang Lain Lebih Berpotensi Kecanduan Facebook

Sebuah penelitian yang dirilis dalam “Computers in Human Behavior” menemukan bahwa sifat ini bisa menjadi faktor penentu yang lebih baik ketimbang rasa kepercayaan diri belaka.
Foto: Pixabay

Meskipun beberapa orang mungkin mengejek gagasan kecanduan Facebook, ini adalah kondisi nyata yang dapat menyebabkan dampak negatif dan serius dalam kehidupan orang-orang. Penelitian terbaru menemukan bahwa orang yang mengukur harga diri mereka berdasarkan pendapat orang lain mungkin lebih rentan terhadap kecanduan Facebook.

Ringkasnya: kalau kamu baru berpikir kamu orang baik kalau kamu dapat 100 like saat mengunggah status update, kemungkinan besar kamu akan terus-menerus memeriksa Facebook.

Iklan

Kecanduan Facebook umumnya dianggap sebagai subtipe kecanduan internet, dan meski tampaknya kita semua kecanduan internet dalam tingkatan berbeda-beda, para peneliti mendefinisikan kecanduan Facebook sebagai hasrat yang mempengaruhi “orang-orang yang secara berlebihan berjejaring sosial melalui Facebook, dengan efek yang merugikan pada kehidupan mereka.” Dampak negatif tersebut berkisar dari kegelisahan dan depresi atau ketidakpuasan hubungan romantis dan memburuknya prestasi akademik atau profesional.

Selama beberapa saat, para ilmuwan percaya bahwa kecanduan Facebook

terikat pada kepercayaan diri yang rendah, tetapi psikolog di Pusat Interdisipliner Herzliya, sebuah perguruan tinggi penelitian di Israel, ingin menggali lebih dalam. Mereka memiliki firasat bahwa orang-orang yang lebih cenderung menjadi pecandu Facebook biasanya mengukur harga diri mereka berdasarkan penerimaan orang lain, terlepas dari seberapa tinggi atau rendah kepercayaan diri mereka saat ini. Dan firasat mereka benar, menurut hasil penelitian, yang diterbitkan pada bulan Juli dalam jurnal Computers in Human Behavior.

“Seperti dugaan kami, individu dengan tingkat hubungan penerimaan sosial dengan kepercayaan diri yang lebih erat, melaporkan tingkat kecanduan Facebook yang lebih tinggi dan tingkat penggunaan Facebook yang lebih tinggi pula,” ujar para penulis penelitian. “Temuan kami menunjukkan bahwa selain kepribadian dan kepercayaan diri individu, mereka yang cenderung menggantungkan harga diri mereka pada penerimaan sosial memiliki tingkat kecanduan Facebook lebih tinggi dan akhirnya menggunakan Facebook lebih lama.”

Untuk menguji teori ini, para peneliti meminta 337 pengguna Facebook untuk mengisi jajak pendapat yang mengukur seberapa besar mereka mengukur harga diri berdasarkan penerimaan sosial, waktu yang mereka habiskan di Facebook, bagaimana mereka menggunakan Facebook, serta kepercayaan diri mereka dan lima sifat kepribadian utama (ekstroversi, keramahan, kehati-hatian, neurotisme, dan keterbukaan pada pengalaman). Mereka kemudian memetakan semua tanggapan untuk melihat apakah ada korelasinya, dan menemukan bahwa meski kepercayaan diri merupakan faktor, apakah seseorang menggantungkan harga diri mereka pada penerimaan sosial merupakan faktor yang lebih menentukan pada risiko kecanduan Facebook.

Penulis penelitian ini mencatat bahwa karena ini merupakan penelitian kecil, mereka tidak bisa mengonfirmasi bahwa menggantungkan harga diri pada penerimaan sosial membuat seseorang kecanduan Facebook, tapi korelasi di antara keduanya penting untuk ditelaah lebih lanjut. Semoga ini bisa membantu kita memahami cara-cara supaya kita bisa memiliki hubungan yang lebih sehat dengan media sosial.