FYI.

This story is over 5 years old.

Creators for Change

Youtuber Indonesia di Cameo Project Memerangi Ujaran Kebencian Pakai Humor

Berkat konten mereka, YouTube memilih Cameo Project sebagai Creators for Change. Mereka berusaha meningkatkan kesadaran atas isu-isu sensitif yang tengah berkembang di Indonesia.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE Impact.

One Direction tak pernah punya asosiasi dengan politik. Namun, Cameo Project, band YouTube berisi komedian stand up yang belakangan namanya populer di Indonesia, tak pernah ragu mengoplos keduanya.

"Kami terkenal karena kami memparodikan lagu "What Makes You Beautiful"-nya One Direction. Di videonya, kami membahas kalau Jakarta memerlukan perubahan dan kita memang butuh sosok gubernur baru," ujar Andry Ganda, salah satu komedian yang tergabung dalam grup band itu, ketika dihubungi oleh VICE Impact. Dan apa yang mereka lakukan membuahkan hasil. Video pertama mereka viral di jagat internet Indonesia. "Dampaknya begitu terasa selama Pemilukada 2012. Jokowi, Cagub yang kami dukung jadi gubernur. Dua tahun kemudian, beliau terpilih jadi Presiden," Imbuh Ganda.

Iklan

Pilpres 2014 yang memunculkan Jokowi sebagai pemenang menandai perubahan besar dalam lanskap politik Indonesia. Presiden-presiden pendahulu Jokowi biasanya berasal dari kalangan militer dan elit politik. Jokowi, sebaliknya, seorang pengusaha dengan latar belakang yang sangat membumi. Jokowi jadi orang nomor satu di Indonesia lantaran dukungan generasi muda yang mendukung janji-janji program kerja Jokowi dan rekam jejaknya yang bersih dalam percaturan politik di Indonesia.

"Video yang kami bikin punya dampak yang besar karena, kalau ngomongin politik di Indonesia, enggak ada yang bisa sekreatif dan selucu itu sebelumnya," jelas Ganda. Sejak kesuksesan parodi One Direction 2012 silam, Cameo Project terus menggunakan YouTube sebagai platfrom untuk meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap isu-isu sosial dan sensitif seperti SARA dan perundungan dengan menggunakan humor. Dikenal dengan video-video yang enerjik dan kocak, Channel Cameo Project awalnya sebuah proyek sampingan sebuah rumah produksi tempat anggotanya bekerja. Empat tahun kemudian, dengan raihan 45 juta lebih view, Cameo Project didapuk sebagai salah satu YouTube's Creators for Change. Pertama kali diumumkan pada September 2016, Creators for Change adalah sebuah inisiatif global yang bertujuan meningkatkan jumlah YouTuber yang memanfaatkan kanal mereka untuk mengunggah video pemicu perubahan sosial dan menggunakan suara mereka untuk menyebarkan pesan-pesan tentang toleransi dan empati.

Iklan

"Orang-orang membuka YouTube sebelum akhirnya membentuk opininya sendiri. YouTube makin ke sini makin jadi kanal yang mainstream. Setahu saya, YouTube adalah mesin pencari terbesar kedua setelah Google. Jelas, YouTube makin jadi platform yang sangat penting," lanjut Ganda. Menurut data dari bulan September 2006, 89 persen pengguna web di Indonesia mengakses YouTube. Malah, menurut Freedom House, sejak Jokowi jadi presiden, beberapa peraturan yang menghambat kebebasan pers dicabut. Sementara, situs-situs media sosial seperti YouTube, Twitter, Facebook makin populer di kalangan pengguna internet di Indonesia. Sayangnya, melonjaknya penggunaan media online belum sepenuhnya diarahkan untuk membuat perubahan positif. "Makin populernya media sosial mengubah strategi politik para politisi. Sekarang, mereka menyebarkan informasi, yang tak sepenuhnya benar, untuk menambah jumlah pendukung. Masalahnya, orang Indonesia sebenanya belum terbiasa menggunakan kebebasan berbicara," jelas Ganda. "Generasi muda, khususnya, masih berusaha mencari cara mengelola informasi yang membanjir dari media online," lanjutnya. Ketidakpedulian, menurut Ganda, adalah masalah paling besar yang dihadapi generasi muda saat ini.
Lantas, bagaimana cara Cameo Project menghadapi masalah ini? "Kami cuma membuat isu-isu pelik jadi lebih mudah dipahami dengan dibungkus kelakar." Selain ketidakpedulian, Cameo Project ini berusaha menanggulangi keberlimpahan informasi di media online. Beberapa tahun terakhir, Indonesia, yang masih jadi negara muslim terbesar di dunia, menghadapi masalah persebaran konten yang menyulut radikalisme dan intoleransi. Celakanya, seperti kita tahu, konten berbahaya ini beredar bebas di internet dan begitu mudah diakses generasi muda yang notabene adalah sasaran penyebaran ideologi ekstremis ini.

Malah, survey yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan antara Juli dan September 2016 mengungkap bahwa ada banyak pelajar yang mendukung ISIS dan implementasi penerapan hukum syariah di Indonesia. "Hasil penelitian ini menunjukkan 8,5 persen pelajar setuju jika Indonesia berubah menjadi negara Islam yang menerapkan hukum syariah dan 7,2 persen lainnya mendukung ISIS," kata Nur Berlian Venus Ali, seorang peneliti di Kemendikbud, kepada Kompas.com. Fakta ini cukup meresehkan mengingat konstitusi negara kita melindungi pluralisme dan keragaman. Guna menangkal meningkatnya radikalisme, dan menanggapi unjuk rasa yang kental dengan isu sektarian sampai-sampai membuat Gubernur Jakarta, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama diganjar hukuman penjara selama dua tahun karena dituduh melakukan penistaan ajaran Islam, pemerintah mengeluarkan undang-undang Ormas,pada 12 Juli lalu. Beleid ini memberikan kuasa pada pihak berwenang untuk membubarkan ormas yang dinilai mengancam nilai-nilai pluralisme di Indonesia. Sayang penerapan beleid ini menuai kritik pedas dari aktivis hak asasi manusia yang menuding bahwa undang-undang ini akan membatasi kebebasan berpendapat. Human Rights Watch, yang berkantor pusat di New York, mengkritik langkah pemerintah dan menyebutnya sebagai "pelanggaran HAM berat."

Bagi tim di balik Cameo Project, menggagas sebuah diskusi yang terbuka dan inklusif untuk meningkatkan kesadaran dan toleransi adalah solusi paling mujarab untuk mengerem penyebaran ujaran kebencian. Dan dengan dukungan dan dana yang diterima dari proyek, channel YouTube Cameo Project menjalin kerja sama dengan beragam lembaga swadaya masyarakat untuk menggagas lokakarya di seluruh penjuru Indonesia. Salah satu partner Cameo Project adalah Maarif Institute. Tujuan rangkaian lokakarya ini adalah membiasakan pesertanya menggunakan nilai-nilai keislaman untuk membuka dialog dan kerja sama lintas agama, alih-alih membangkitkan radikalisme. Tim Cameo Projet berharap lokakarya-lokakarya ini bisa membantu generasi muda menyaring limpahan informasi yang tersedia di media online serta memastikan mereka lebih kebal terhadap ujaran kebencian yang ekstrem. Pada akhirnya, Cameo Project ingin mendorong generasi muda untuk menciptakan video yang memicu perubahan positif dengan topik yang memengaruhi komunitas mereka. Dengan demikian, mereka bisa mengamplikasi suara perubahan di media online. "Kami berharap video-video kami akan menginspirasi dan mendorong YouTuber muda Indonesia untuk menghasilkan konten yang bisa meningkatkan kualitas hidup manusia," simpul Ganda.

YouTube telah menjalin kerja sama dengan VICE Impact untuk mempromosikan Creators for Change program. Artikel ini ditulis secara independen oleh staf editorial VICE Impact. VICE Impact tak menerima dana sedikitpun dari YouTube atas penerbitan artikel ini.