hentai

Situs Hentai Terlengkap di Dunia Tutup Mendadak Secara Misterius

Koleksi hentai sebesar 50 terabyte terhapus, setelah situs Sad Panda tutup lapak.
AN
Diterjemahkan oleh Annisa Nurul Aziza
Jakarta, ID
Sad Panda yang semakin tertutup awan kelabu.
Ilustrasi Sad Panda via exhentai/Komposisi oleh penulis

Pekan lalu, dua situs hentai terbesar di internet dikabarkan akan ditutup oleh sang administrator. Keputusan ini berpotensi menghapus koleksi anime dan hentai sebesar 50 terabyte.

Sad Panda atau exhentai telah hilang dari peredaran, sedangkan situs lainnya e-hentai masih tersedia di internet. Kedua situs ini sudah 10 tahun lebih menyediakan karya seni dan komik Jepang asli beserta terjemahan bahasa Inggrisnya—beberapa cuma bisa ditemukan di sana.

Iklan

Para penimbun data dan penggemar hentai kelabakan mengarsip Sad Panda semalaman hanya untuk beberapa jam saja.

“Aku sampai kelelahan gara-gara mati-matian menyalin koleksinya selama 10 jam. Aku cuma bisa istirahat 3 jam doang,” tulis seorang pengguna 4chan.

“Sudah 15 tahun aku mengunjungi situsmu. Lebih dari separuh hidupku,” bunyi komentar pengguna di forum e-hentai, menanggapi pengumuman tersebut. “Menutup sadpanda sama parahnya seperti membakar perpustakaan Alexandria, bukan cuma buat hentai tetapi untuk seluruh budaya anime dan manga.”

Sad Panda terkenal mengoleksi konten yang tidak pasaran, termasuk loli (hentai yang identik dengan perempuan di bawah umur), shota (lelaki di bawah umur), inses, dan guro (hentai berdarah-darah). Beberapa pengguna di Reddit dan 4chan menduga sang admin terseret masalah hukum karena konten-konten ini.

Beberapa mengucapkan selamat tinggal, sementara lainnya tak terima dengan pengumuman yang sangat mendadak. “Peraturan baru tidak muncul begitu saja, bagaimana mungkin kamu bisa tak menyadari apa yang akan terjadi?” seorang pengguna berkomentar. “Koleksi besar situs ini sudah hilang dan kamu baru memberi peringatan sekarang. Kampret emang.”

Pemilik dan pengelola situs, yang menggunakan nama Tenboro, memberi tahu dalam postingan di e-hentai banyak situs terkenal lainnya yang akan ditutup pada 2020 nanti.

Dalam postingan forum e-hentai, Tenboro menyalahkan kelalaiannya mengurus situs dan mengutip undang-undang baru yang mengancam keberadaan situs.

Iklan

“Dengan berat hati, situs kami tidak bisa dipertahankan menyusul adanya perubahan Undang-Undang di Belanda. Host kami telah membenarkan berita ini,” bunyi postingan Tenboro di forum e-hentai Jumat lalu. “Sekalipun servernya dapat dipindahkan ke negara lain yang undang-undangnya lebih longgar, mustahil untuk melakukannya sekarang akibat kelalaianku.”

Mereka tidak secara spesifik menyebutkan undang-undang yang dimaksud, tetapi ada kemungkinan mengacu pada Arahan Uni Eropa tentang Hak Cipta dalam Pasar Digital Tunggal yang telah disepakati parlemen pada April 2019.

Undang-Undang ini membatasi penyebaran konten berhak cipta di internet, tetapi kritikus mengatakan arahan tersebut—khususnya Pasal 11 dan 13—merusak kebebasan internet. Electronic Frontier Foundation menyebutnya sebagai “proposal kontroversial yang mampu membuat komunitas, layanan, dan platform daring bertanggung jawab secara hukum atas semua konten pelanggaran yang diposting pengguna, bahkan tanpa mereka mengetahui telah terjadi pelanggaran hak cipta.”

Kemungkinan lain, Tenboro bisa saja merujuk pada rancangan baru yang dibuat Menteri Kehakiman dan Keamanan Belanda Ferdinand Grapperhaus. RUU tersebut dapat memberikan sanksi lebih berat bagi situs web yang menampilkan pornografi anak dan tidak menghapusnya dalam hitungan jam.

Apa pun alasannya, undang-undang ini bagaikan ‘hukuman mati’ bagi situs yang memuat 50 terabyte konten asli, dilindungi hak cipta, eksplisit dan menggambarkan anak-anak di bawah umur.

“Kamu seharusnya memperingatkan lebih awal kalau sudah tahu akan ini,” kata pengguna lain. “Dan sekarang sudah terlambat. Ya Tuhan, ngeselin abis.”

Artikel ini pertama kali tayang di VICE US.