Tech

Menurut NASA, Ini Lokasi Terbaik Bila Manusia Lakukan Pendaratan di Mars

Astronot memandangi Mars

Manusia sudah lama menginginkan pindah ke Mars, dan NASA berusaha keras mewujudkannya. Yang masih menjadi pertanyaan adalah di mana seharusnya astronot mendarat di Mars?

Sejumlah ilmuwan berpendapat Arcadia Planitia berpotensi menjadi tempat terbaik. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan Selasa (10/12/2019) dalam Geophysical Research Letters, dataran yang terbentuk dari aliran lava purba itu mengandung lapisan es tipis di bawah permukaan Mars. Astronot dapat menggali lapisan dangkal ini untuk mengambil air, jadi tak perlu membawa persedian air dari Bumi.

Videos by VICE

“Membawa barang dari Bumi ke Mars tidak mudah,” kata peneliti utama Sylvain Piqueux, ilmuwan planet dari Jet Propulsion Laboratory NASA, lewat telepon. “Kalian menghemat uang, ruang dan massa di pesawat jika tidak membawa air dari Bumi. Dengan begitu, kalian bisa membawa benda-benda untuk keperluan penelitian.”

NASA sudah lama mengharuskan lokasi pendaratannya dekat dengan es yang takkan membuat astronot mati kedinginan. Kutub Mars mengandung banyak es, tetapi wilayahnya bisa sedingin -150°C dan sangat gelap selama berbulan-bulan. Pendaratan astronot akan berbahaya jika keadaannya seperti ini.

Maka dari itu, para ilmuwan menyarankan lokasi dekat garis khatulistiwa yang memiliki suhu lebih hangat dan keseimbangan siang malam. Belahan utara planet ini juga memiliki dataran rendah, sehingga proses pendaratannya lebih sempurna.

Para peneliti awalnya tidak mengetahui seberapa melimpah endapan es di sana. Itulah sebabnya Piqueux dkk. mengamati lokasinya dengan dua pesawat NASA, Mars Reconnaissance Orbiter (MRO) dan Mars Odyssey Orbiter, selama satu dekade.

Wahana antariksa tersebut dipasangkan instrumen peka panas untuk mendeteksi lapisan es tipis di Mars selama beberapa musim.

“Water ice memiliki perilaku termal yang sangat unik,” terang Piqueux, “karena menyimpan panas secara efisien. Selama ini, kita mungkin berpikiran es tak mampu melakukan itu, padahal es menyimpan banyak sekali energi matahari dan panas.”

Energi panas paling banyak disimpan dalam es selama musim semi dan panas Mars, sedangkan pola yang berlawanan terjadi pada musim gugur dan dingin. “Setelah menemukan efek itu, kami mengukur seberapa dalam lapisan esnya dengan model kami,” lanjutnya.

1576176234842-PIA23514_hires
Kotak putih dalam gambar menunjukkan wilayah pendaratan ideal yang lapisan esnya bisa digali. Gambar: NASA/JPL-Caltech/ASU

Metode ini membantu tim peneliti menemukan endapan es tak jauh di bawah permukaan Arcadia Planitia. Lapisannya dapat digali menggunakan garpu tanah atau sekop.

“Dari perspektif teknik, kalian tidak perlu membawa alat-alat besar,” tutur Piqueux. “Lapisannya sangat dangkal jadi seharusnya mudah digali.”

“Temuan baru ini dapat memberi tahu NASA lokasi pendaratan yang bagus,” imbuhnya.

Sumber daya beku juga bermanfaat bagi penelitian ilmiah, terutama jika itu “es masif” atau jenis es bertingkat yang terbentuk dalam gletser. Es masif mengungkapkan catatan iklim planet dan polanya di masa lalu.

“Kita bisa menggunakannya untuk mengakses datapoint lain—planet beratmosfer dan ada siklus air tanpa lautan,” Piqueux menjelaskan. “Apa hubungannya dengan iklim? Kita dapat mempelajari evolusi iklim dengan cara berbeda, dan membantu kita untuk membandingkannya dengan iklim Bumi.”

Meski yakin dengan penemuannya, Piqueux dkk. berencana mencari lapisan es tipis di wilayah lain. Siapa tahu lokasinya jauh lebih cocok untuk manusia.

“Adakah lapisan es lain yang kami lewati? Atau tempat yang jauh lebih menarik?” ujar Piqueux. “Saya memprediksi ada banyak hal menarik lainnya yang menanti untuk ditemukan.”

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard