Video ini pertama kali tayang dalam segmen VICE News Tonight pada 11 September 2017 di HBO.
Pantai di sisi selatan Bangladesh menjadi rumah sementara bagi puluhan ribu pengungsi Muslim Rohingya. Mereka kabur dari Provinsi Rakhine, kampung halaman mereka di Myanmar, demi menghindari apa yang disebut PBB sebagai ‘pembersihan etnis’ oleh militer setempat.
Videos by VICE
Militer Myanmar menyerang perdesaan tadi dengan senjata beart, termasuk misil. Demikian pengakuan dari Abdur Rahman, salah satu pengungsi, kepada VICE News. “Siapa yang bisa kabur [dari serangan militer] ada di sini sekarang,” ujarnya, “Sementara saudara-saudara kami yang gagal kabur hampir pasti tewas di sana.”
Abdur Rahman dan para pengungsi lainnya datang dari Provinsi Rakhine, tempat dengan populasi orang Rohingya terpadat di Myanmar. Di rumah, minoritas muslim itu sebetulnya tak bahagia. Selama puluhan tahun mereka mendapat perlakuan diskriminatif oleh pemerintah Myanmar yang dikuasai tentara, serta politikus fundamentalis Buddhis.
Gelombang kekerasan terhadap orang Rohingya kembali memanas sejak 25 Agustus lalu. Pemicunya adalah kelompok gerilyawan Rohingya berjuluk Arakhan Rohingya Salvation Army, yang menyerang 30 pos polisi. Tentara Myanmar membalas serangan tadi dengan membumihanguskan desa-desa dihuni orang Rohingya.
Kini, diperkirakan lebih dari 300 ribu penduduk Muslim Rohingya terpaksa bermukim di kawasan perbatasan Bangladesh-Myanmar. Dokumenter VICE News ini merekam cerita mengerikan yang mereka alami selama kabur dari berbagai kekejaman. Simak videonya dalam tautan awal artikel ini.