Selama ini aku mendengar cerita kalau naik pesawat Emirates, apalagi yang first class, adalah pengalaman luar biasa dan sulit terlupakan. Kursinya bersekat, sehingga kamu bisa tidur selonjoran tanpa perlu mengganggu penumpang lain.
Berbeda dari pesawat biasa, toilet first class di pesawat Emirates cukup besar. Kamu bisa saja mandi di sana kalau memang kepingin. Bar dalam pesawatnya juga sangat luas, dipenuhi berbagai minuman-minuman mahal.
Videos by VICE
Setidaknya itulah yang aku tonton dari video YouTube dan lihat di Instagram. Aku mah mana mungkin naik first class. Paling banter juga ngimpi.
Penumpang first class maskapai model beginian pastinya sangat menikmati bar di atas langit, yang menawarkan berbagai minuman. Nah, belakangan, muncul kabar kurang mengenakkan buat orang-orang superkaya pelanggan Emirates. Pengunjung akan merasakan perbedaan pelayanan dari bar di bagian depan pesawat itu.
Sebagaimana disampaikan humas Emirates kepada situs perjalanan One Mile at a Time, manajemen berencana berhenti memamerkan koleksi minuman kerasnya yang mahal di bar untuk penumpang kelas utama.
Minuman seperti Hennessy Paradis Imperial, yang satu botolnya senilai US$3.000 (Rp42 juta) dan P2 2000 Dom Perignon senilai US$360 (Rp5 juta), tidak akan dipajang lagi di bar. Alasannya maskapai ingin “menghindari pencurian barang-barang bernilai tinggi.” Sebagai gantinya, minuman-minuman ini akan disimpan di troli bar dan keluar hanya bila diminta oleh penumpang.
Meski tak jelas seberapa sering botol-botol di bagian atas rak jadi korban pengutilan penumpang, Ben Schlappig pernah menulis artikel untuk One Mile at a Time membahas persoalan serupa. Dia bilang penumpang first class ternyata norak juga. Mereka sering mengambil botol minuman di sana untuk berfoto.
Masalahnya, botol miras mahal tadi tak cuma diambil untuk selfie. Penumpang bisa leluasa mengambil botolnya, lantas menyelundupkannya ke kursi mereka. Masuk tas deh. Penumpang first class mana mungkin diperiksa lagi isi tasnya.
Emirates tidak bersedia menjawab, soal seberapa sering botol minuman beralkohol mereka dicuri penumpang tajir. Saat dihubungi MUNCHIES, Juru bicara maskapai hanya mengatakan bahwa “First Class tidak lagi memajang botol-botol minumannya, karena bar penuh minuman sudah tersedia di lounge onboard A380 kami yang ikonik.”
Sejak maskapai ini meluncurkan koleksi winenya pada 2006, manajemen menghabiskan lebih dari $690 juta (Rp9,6 triliun) untuk melengkapi koleksi minuman terkenal dari berbagai negara. Total Emirates punya 3,75 juta botol, menjadikannya salah satu kolektor wine terlengkap di dunia.
Bagi beberapa penumpang tajir dari maskapai milik Uni Emirat Arab ini, mungkin saja mereka tertarik naik first class karena pengin lihat koleksi minumannya.
Tetapi, bagi rakyat jelata sepertiku, minuman mewah hanya salah satu dari sekian banyak fasilitas mewah lainnya yang membuat otak misqueen-ku menjerit. Aku mustahil bisa menebus harga tiket ratusan juta Rupiah untuk sekali terbang doang.
Jadi, gimana kalau Emirates mengundang aku naik kelas utamanya saja. Aku janji deh, enggak akan mengutil botol-botol miras mahal. Hhe…
Artikel ini pertama kali tayang di MUNCHIES