Pejabat Terlibat Skandal Suap FIFA Tewas, Menabrakkan Diri ke Kereta

Artikel ini pertama kali tayang di VICE Sports.

Mantan pejabat kementerian olahraga Argentina, bernama Jorge Delhon, menabrakkan diri ke kereta yang sedang melaju di salah satu stasiun di Ibu Kota Buenos Aires, dua hari lalu. Delhon tewas seketika. Pria yang pernah berprofesi sebagai pengacara ini diduga kuat menerima suap untuk memuluskan hak siar pertandingan liga, serta siaran Piala Dunia, dalam lanjutan persidangan yang menyeret Federasi Sepakbola Seluruh Dunia (FIFA), merujuk laporan kantor berita Associated Press. Pejabat terkait di Argentina membenarkan Delhon mati bunuh diri tak lama setelah namanya disebut dalam persidangan sebagai penerima rasuah.

Videos by VICE

Delhon sempat bekerja sebagai staf ahli Mantan Presiden Argentina, Cristina Fernandez. Saksi maupun tersangka yang sedang diadili menyebutnya menerima suap senilai jutaan dollar selama kurun 2011-2014 untuk menjamin stasiun televisi tertentu yang memperoleh hak siar pertandingan olahraga.

Kasus yang menjerat Delhon adalah pengembangan dari skandal FIFA yang pertama kali terungkap pada 2015. Megakorupsi di tubuh organisasi sepakbola itu menjalar ke mana-mana, melibatkan puluhan sosok baik petinggi FIFA di Swiss, maupun pengurus serakah skala regional. Skandal FIFA dibongkar Kejaksaan Amerika Serikat, awalnya karena ada upaya pencucian uang di Negeri Paman Sam.

Sosok yang menyeret nama Delhon adalah Alejandro Burzaco. Dalam persidangan yang digelar di Brooklyn, Amerika Serikat, awal pekan ini, Burzaco selaku mantan Kepala Firma Pemasaran Olahraga Torneos y Competencias mengaku rutin menyerahkan uang suap kepada Delhon.

Firmanya adalah perwakilan FOX Sports untuk meraih hak siar pertandingan sepakbola kawasan Amerika Latin. Delhon selama kurun waktu yang disampaikan saksi merupakan pengelola divisi Kementerian Olahraga Argentina urusan hak siar. Menurut keterangan Burzaco, selain pihaknya ada banyak stasiun televisi dan media massa yang ikut menyuap supaya punya akses menyiarkan pertandingan sepakbola di Argentina.

Berikut adalah keterangan notulensi pengadilan dari BBC:

Burzaco saban tahun menyediakan dana suap senilai US$500 ribu (setara Rp676 juta), disetorkan kepada Delhon, supaya hak siar selalu jatuh kepada FOX Sports.

Sebelum suap di Argentina terungkap, stasiun televisi FOX sudah di ujung tanduk dalam megakorupsi FIFA. FOX mendapatkan hak siar eksklusif untuk Piala Dunia 2026 tanpa melalui proses lelang terbuka. Sebelum skandal ini terbongkar, FIFA mengklaim FOX otomatis mendapat perpanjangan hak siar pesta olahraga empat tahunan itu karena punya dasar hukum. Jika dilelang lagi, maka FOX dapat menggugat FIFA.

FOX memenangkan hak siar eksklusif untuk penayangan Piala Dunia 2022 di Qatar. Ajang sepakbola paling akbar di Qatar sudah disorot sejak lama oleh media massa maupun pegiat HAM. Belasan ribu buruh migran tewas selama tiga tahun terakhir, karena dipaksa pemerintah Qatar cepat menyelesaikan stadion dan fasilitas penunjang lainnya. Sementara negara-negara Barat memprotes penunjukkan Qatar sebagai tuan rumah (yang disinyalir juga melibatkan suap gila-gilaan dalam proses pembahasan di internal FIFA) karena suhu luar ruangan tak mendukung pemain bertanding normal 90 menit.

Demi meredam kecaman negara-negara Barat, FIFA kemudian mengundur jadwal Piala Dunia 2022 dari seharusnya Mei-Juni, menjadi November supaya suhu lebih sejuk. Bagi televisi, pengunduran ini bencana besar. Sepakbola adalah olahraga terpopuler sedunia. Namun pada musim gugur, banyak negara memiliki hajatan olahraga khas masing-masing. Terutama FOX, stasiun TV berbasis di Amerika Serikat, terancam gigit jari karena Piala Dunia bentrok dengan jadwal Liga American Football (NFL) yang hak siarnya tidak mereka pegang eksklusif.

Faktor inilah, menurut berbagai sumber VICE Sports, yang mendasari pemberian hak siar otomatis untuk gelaran Piala Dunia 2026. FIFA hendak memberi kompensasi pada FOX atas kemungkinan rugi setelah membayar mahal hak siar eksklusif (termasuk dengan cara menyuap para pejabat olahraga terkait) Piala Dunia Qatar. ESPN, salah satu pesaing utama FOX, sudah menyuarakan ketidakberesan sejak lama. Banyak kesepakatan hak siar dibahas lewat perundingan informal, rentan membuka ruang kongkalikong.

FOX telah membantah tudingan suap tersebut. Perusahaan televisi ini mengklaim tidak ikut campur dalam operasional sehari-hari mitra mereka, termasuk firma olahraga yang dikelola Burzaco di Argentina.