Kaum satanis di Australia belakangan ini sedang getol mengumpulkan darah. Darah yang mereka kumpulkan rupanya bukan untuk diminum atau untuk pemujaan terhadap sang iblis. Mereka juga enggak punya rencana mandi darah bareng-bareng dalam waktu dekat. Alasan para pengabdi setan melakukan pengumpulan darah adalah demi mendonasikan darah adalah demi menyelamatkan orang lain.
Beramal macam ini ternyata sejalan dengan bunyi prinsip pertama dari Tujuh Prinsip Utama Gereja Setan: “Setiap orang harus berbuat welas asih dan menunjukkan empati kepada seluruh makhluk sesuai tuntunan akal sehat manusia.”
Videos by VICE
Sampai saat ini, menurut catatan Palang Merah Australia, sepanjang September 2018, kaum satanis Australia telah menyelamatkan 15 nyawa berkat darah yang mereka donorkan.
Acara donor darah Blood for Satan merupakan kegiatan amal yang pertama kali dilakukan kelompok pengabdi setan Australia. Bekerja sama dengan Yayasan Palang Merah, Satanic Australia—grup “relijius nonteistik” yang mengorganisasi acara pengumpulan darah tersebut—mengimbau semua anggota menyingsingkan lengan baju, membiarkan tangan mereka ditembus jarum, dan menyumbangkan sebagian darah mereka demi kejayaan raja Iblis Lucifer. Asal kalian tahu, anggota grup ini bukan kelompok satanis yang mempraktekan ilmu hitam dan berkeliaran dengan mengenakan jubah hitam lho.
“Kaum satanis sejati menyayangi kawan-kawan sesama manusia,” ujar juru bicara Satanic Australia kepada VICE lewat pesan Facebook. “Kami percaya bahwa perbuatan lebih bermakna dari doa. Bagi kami, acara donor darah adalah cara yang logis dan sangat setanis untuk membantu orang lain. Apalagi mengingat darah yang didonorkan cuma bisa bertahan selama 42 hari—jumlah darah yang tersedia di Palang Merah Australia sangat jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan akan darah di seluruh negeri.”
Tonton dokumenter VICE yang mendatangi kuil pemuja iblis di Kolombia dan ngobrol bersama pendeta tertingginya:
Satanic Australia punya satu misi yang mulia, mewujudkan agenda setan di daratan Australia. Agak serem sih kedengarannya, meski praktiknya enggak seekstrem yang kita bayangkan. Malah, kalau dicermati, satanisme gaya baru yang diamalkan oleh Satanic Australia enggak jauh berbeda dari aktivisme sayap kiri moderat. Mereka sama-sama memperjuangkan legalisasi euthanasia, aborsi, serta pemisahan gereja dan negara.
“Satanic Australia adalah organisasi yang rasional dan humanis,” kata salah satu anggota Satanic Australia kepada VICE, yang karena khawatir di-bully menolak disebut lengkap namanya. “Muncul kekhawatiran saat kami pertama kali membicarakan rencana acara donor darah dengan pihak Palang Merah. Cuma setelah kami jelaskan siapa kami dan apa saja yang kami lakukan, mereka akhirnya mengerti dan menyetujui usul kami.”
Para pembenci kelompok ini menduga darah yang disumbangkan akan digunakan dalam “ritual dan upacara pengorbanan yang konyol.” Menanggapi tudingan tersebut, juru bicara Satanic Australia lekas menampik tuduhan tersebut sembari menegaskan bahwa mereka bukan sekelompok dukun ilmu hitam. Lebih dari itu, mereka tak pernah mengorbankan “hewan atau manusia” dalam ritual pemujaan setan.
“Kami menjalankan ritual-ritual tersebut karena lucu saja sih,” kata salah satu anggota. “Ritual-ritual yang kami jalani membantu mengeratkan persaudaraan dalam kelompok kami. Sebagian dari kami cuma suka estetika ritualnya saja kok.”
Aktivitas peribadatan Satanic Australia lebih banyak berkisar pada “ritual menghapus pembaptisan”—di mana anggota baru kelompok ini mulai melepaskan segala macam dogma agama dan rasa bersalah yang kerap diasosiasikan dengan dosa. Dalam ritual ini, anggota baru Satanic Australia diminta membanting benda-benda yang mengingatkan mereka pada pengalaman negatif di masa lalu. Jadi, enggak ada ya yang namanya gigit leher kelelawar, ayam apalagi kambing.
Pada dasarnya, acara donor darah Blood for Satan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan kebutuhan darah yang tinggi. Ke depannya, Satanic Australia berharap bisa menggelar acara serupa di kota-kota besar di Australia dan mengajak segala macam golongan—satanis, ateis, humanis hingga sekularis—untuk ikut serta.
“Kegiatan-kegiatan seperti ini dibuat untuk merayakan perbedaan dan mempromosikan kesetaraan dan kebajikan, sembari mendorong tiap orang untuk mewujudkan jalan hidup yang mereka pilih,” kata jubir kelompok pemuja setan Australia. “Tiap kelompok boleh memilih mekanisme donasi yang menurut mereka paling efektif.”
Artikel ini pertama kali tayang di VICE Australia