Sebuah video viral di India menunjukkan gerombolan lelaki bersenjatakan pentungan menyerang sebuah mobil serta menggebuki orang di sebuah rumah pada pagi hari. Massa dari dalam rumah menyeret seorang perempuan keluar dan membawanya pergi. Video penuh kekerasan tersebut memicu kehebohan dan kutukan dari penduduk India.
Insiden tersebut terjadi di Negara Bagian Telangana, pada 9 Desember 2022. Polisi bergerak cepat melacak orang-orang yang terlibat penyerangan serta penculikan tersebut. Total, ada 31 orang ditangkap. Mereka semua ternyata dikerahkan oleh Kodudula Naveen Reddy, lelaki yang hingga artikel ini tayang masih buron. Perempuan yang jadi korban penculikan itu berprofesi sebagai dokter gigi, dan beberapa jam sebelum diculik sebenarnya hendak melangsungkan pernikahan.
Videos by VICE
Reddy, menurut pengakuan anak buahnya yang dikerahkan untuk mengeroyok serta menyerang si dokter gigi, ternyata pernah ditolak lamarannya oleh korban. Polisi Telangana menyimpulkan kasus ini dilatari motif misogini, alias kebencian terhadap perempuan karena menganggap mereka lebih rendah dari lelaki.
“Setelah berhasil kami evakuasi, korban sampai sekarang masih dalam kondisi syok dan sulit berbicara,” ujar juru bicara Kepolisian Telangana, Sudheer Babu, dalam konferensi pers. Reddy sendiri diduga kabur ke luar kota, setelah mobilnya ditemukan teronggok di jalanan menuju negara bagian lain.
Menurut pengakuan orang tua korban, Reddy sudah sering mendekati anak mereka, dan selalu memaksa ingin menikahinya. Gangguan serta penguntitan oleh pelaku terjadi berbulan-bulan.
Kejahatan bermotif misogini tercatat meningkat di seantero India. Menurut kepolisian, terdapat 76.263 kasus penculikan perempuan di Negeri Sungai Gangga sepanjang 2020. Dari total kasus itu, sebanyak 28.222 kasus dipicu motif pelaku untuk “memaksa perempuan menikahi mereka.”
Pemerintah India menyadari tren tersebut. Sampai-sampai Perdana Menteri Narendra Modi menyampaikan pidato kepada para lelaki, untuk ikut aktif mengampanyekan penghentian terhadap misogini. Namun seruan sang PM tampaknya tidak mempan.
Kasus kriminalitas misogini menurut polisi disulut rasa benci karena ditolak, baik itu lamaran menikah maupun ajakan menjadi pacar. Dampaknya mulai dari penculikan, pembunuhan, serta berbagai tindak kekerasan lain terhadap perempuan di seantero India.
Pada Agustus lalu, terjadi kasus menyerupai kronologi di Telangana. Lebih dari 15 orang yang dipimpin satu lelaki di Tamil Nadu menculik perempuan pakai senjata tajam. Alasannya serupa, karena korban menolak lamaran sang pemimpin gerombolan. Polisi baru berhasil membebaskan korban beberapa jam setelah penculikan terjadi. Di India, setiap 55 menit terjadi satu kasus penguntitan (stalking), yang sangat berisiko jadi kekerasan atau pembunuhan.
Dalam kasus di Telangana, pelaku sangat niat menguntit korban. Dia sampai mendirikan kedai teh di seberang rumah sang dokter gigi untuk memantau pergerakannya saban hari. Reddy merupakan pengusaha, menjabat sebagai direktur sekaligus pemilik perusahaan bernama Mr Tea Food and Beverages Private Limited. Melalui kekayaan itu dia bisa membayar massa untuk menyeret sang dokter gigi ketika akan menikah.
Follow Pallavi Pundir di Twitter.