Geliat sektor pariwisata di Playa del Carmen, kota resor indah di kawasan Tulum, dibayangi persaingan antara kelompok kartel yang semakin sengit di Meksiko.
Puncaknya adalah Sabtu (11/2) waktu setempat, ketika empat mayat pejabat ditemukan dalam sebuah kendaraan yang terparkir di lingkungan kelas menengah ke atas kota itu. Dari keterangan polisi, terdapat bekas luka tembak di tubuh korban.
Videos by VICE
Hingga kini, polisi negara bagian Quintana Roo masih menyelidiki motif dan siapa dalang di balik kasus penembakan tersebut. Keempat korban adalah pegawai kantor inspeksi yang bertugas menjaga ketertiban umum di Playa del Carmen. Lembaga itu aktif dalam melaksanakan penegakan hukum terhadap penyalahgunaan dan pengedaran narkoba, memastikan tidak ada pengunjung di bawah umur, serta meninjau izin usaha restoran, bar dan sebagainya.
Insiden pekan lalu bukan yang pertama kali terjadi di sana. Pada 2022, dua warga negara Kanada tewas ditembak di sebuah hotel berbintang. Kala itu, ratusan anggota Garda Nasional Meksiko dikerahkan untuk berpatroli di sekitar kawasan pantai. Aksi kekerasan terkait narkoba terbongkar lewat kasus pembunuhan ini, namun juga memicu ketakutan di kalangan turis yang berkunjung ke Playa del Carmen.
Masih di tahun yang sama, Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador menggalakkan kampanye pemberantasan narkoba di sepanjang pantai negara bagian Quintana Roo.
“Lindungi dirimu dari bahaya. Jauhi para pengedar narkoba yang mendekatimu di pantai dan kelab malam. Mereka semua penjahat,” demikian bunyi imbauan yang diterima tamu hotel saat menginap di Quintana Roo. Pengunjung juga wajib menandatangani kesepakatan sebelum check-in.
Playa del Carmen merupakan salah satu destinasi favorit bagi wisatawan asing asal Amerika Serikat dan Kanada. Tapi di sisi lain, kota dengan pemandangan pantai tercantik ini juga pusat peredaran narkoba yang menggiurkan bagi jaringan narkoba internasional. Obsesi menguasai wilayah itu tak jarang diwarnai aksi baku tembak.
Sejauh ini, diketahui ada empat kartel narkoba yang beroperasi di Cancún, yang masih termasuk wilayah Quintana Roo. Kelompok itu adalah Kartel Sinaloa, Kartel Jalisco Generasi Baru (CJNG), Kartel Teluk dan Grupo Regional, kartel berskala kecil yang didirikan oleh mantan anggota Zetas. Kartel-kartel ini bertanggung jawab atas tindak kekerasan yang kerap meneror Meksiko.