FYI.

This story is over 5 years old.

The VICE Guide to Right Now

Politikus Swedia Usul Agar Pekerja Dapat Rehat Seks Siang-Siang

Anggota parlemen itu meyakini bila warga diizinkan berhubungan badan sejenak saat hari kerja, keharmonisan rumah tangga bakal meningkat.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE US.

Per-Erik Muskos, politikus sebuah kota kecil di Swedia, baru saja mengusulkan kebijakan nyeleneh kepada pemerintah pusat. Dia meminta agar semua pekerja memperoleh satu jam istirahat pulang ke rumah untuk bercinta, seperti dilansir surat kabar the Local.

"Tujuannya supaya hubungan para pekerja dan keluarganya semakin harmonis," kata Muskos saat dihubungi kantor berita AFP. "Kan sudah banyak penelitian ilmiah menunjukkan rutin berhubungan seks bagus untuk tubuh."

Iklan

Okedeh. Muskos memang tidak salah. Seks terbukti bisa menurunkan tekanan darah, meningkatkan kualitas tidur, menghindarkan kita dari flu, bahkan mampu meredakan cegukan. Uniknya, hak bercinta saat makan siang ini menurut Muskos wajib didapatkan semua pekerja, baik yang sudah menikah maupun masih lajang.

Usulan Muskos belum tentu lolos. Dia hanya salah satu anggota dewan mewakili Overtornea, sebuah kota kecil dengan 2.000 penduduk di utara Swedia. Belum tentu kebijakannya akan diloloskan oleh pemerintah pusat.

Muskos juga menyadari idenya rentan disalahgunakan oleh orang-orang. "Tidak ada jaminan kalau mereka diberi kelonggaran macam itu, mereka cuma pulang mengaso," ujarnya. Kendati begitu, Muskos tetap yakin bisa memperoleh dukungan di parlemen.

Ide Muskos ini tentu saja kemewahan besar bagi kalian para pekerja yang setiap hari dikejar oleh tumpukan pekerjaan, sampai-sampai harus makan siang di meja kantor. Tapi jangan lupa, di Swedia, pekerja memang memperoleh banyak hak yang enak-enak, sehingga kualitas hidup mereka salah satu yang tertinggi di dunia. Sebagai gambaran, jam kerja di Swedia salah satu yang paling rendah sedunia. Pada 2015, rata-rata hanya 1.612 jam per tahun. Bandingkan dengan pekerja di AS yang rata-ratanya bekerja hingga 1.790 jam per tahun. Cuma di Swedia pula, pekerja baik lelaki maupun perempuan bisa memperoleh hak cuti melahirkan selama 480 hari dalam setahun. Laki-laki diberi hak serupa karena mereka dianggap wajib menemani istrinya ketika bayi mereka baru saja lahir. Jangan lupa, jika sudah dihitung dengan berbagai rehat ngemil dan ngopi, yang istilahnya di Swedia adalah fika, berarti negara itu sudah nyaris menjalankan wacana durasi kerja hanya enam jam sehari.

Kayaknya menjalankan konsep kesejahteraan kayak Swedia asyik juga ya?!