Kebiasaan Cowok

Aku Takut Jadi 'Fotokopi' Semua Perilaku Ayah Saat Dewasa Kelak. Wajar Gak Sih?

Ternyata bukan cuma perempuan, banyak laki-laki juga ogah mewarisi sifat ayah mereka. Berikut saran pakar agar kamu bisa menyikapi rasa takut itu dan menjadi pribadi yang lebih baik dari orang tua.
tips agar Anak laki-laki tidak ingin mewarisi sifat ayah mereka
Ilustrasi ayah dan anak beraktivitas bersama. Foto oleh Susan K via Getty Images

Curhatan pembaca: Saya kurang akur dengan ayah sejak kecil. Banyak juga sifat ayah yang tidak saya sukai. Tapi belakangan ini, saya merasa kok lama-lama saya makin mirip ayah. Tanpa sadar, saya mengikuti kebiasaan dan watak ayah. Bahkan wajah kami seperti difotokopi.

Gara-gara ini, saya tak bisa berhenti memikirkan gimana jadinya kalau saya benar-benar menjadi seperti ayah suatu saat nanti. Ditambah lagi, banyak yang berkata semua anak pasti akan menurunkan sifat orang tuanya. Benarkah begitu?

Iklan

Tak seorang pun dapat memilih akan dilahirkan oleh siapa dan dalam keadaan yang seperti apa. Ungkapan itu benar adanya. Namun, bukan berarti kita hanya bisa diam saja dan menerima nasib ketika dibesarkan di lingkungan keluarga yang tidak sehat. Ketika kita merasa ayah ibu kurang perhatian atau terlalu keras mendidik kita, wajar jika kita berharap punya orang tua yang lebih penyayang seperti orang lain.

Kita sudah melihat betapa banyaknya kasus anak takut mewarisi sifat buruk orang tua, atau pola asuh toksik yang diterima olehnya sejak kecil. Mereka pun bertekad mengubah nasib dan menjadi orang tua yang lebih baik untuk anak-anak mereka kelak. Akan tetapi, tak peduli seberapa keras mereka berusaha, ada kalanya mereka tanpa sadar melakukan apa yang dulu sering dilakukan ayah atau ibunya — sifat-sifat yang tidak mereka sukai dari orang tuanya. Contoh, mereka akan marah-marah ketika ada hal sepele yang membuatnya kesal, mirip ayahnya yang temperamental.

Sekalipun demikian, masih ada cara agar anak tidak mengulang kesalahan orang tua mereka di kemudian hari. Seandainya kamu takut menirukan kebiasaan ayah, kamu bisa belajar pada sosok laki-laki lain yang bisa dijadikan teladan. Carilah orang, sanak saudara atau bahkan idola yang menurutmu karakter dan prinsip hidupnya patut ditiru.

Destin Gerek, penyedia jasa life coach untuk laki-laki di The Evolved Masculine, mengungkapkan, kamu justru lebih rentan menurunkan sifat ayah apabila terlalu berkaca kepadanya. “Semakin kamu menganggap ayah sebagai panutan utama dalam hidup, semakin besar pula kemungkinan kamu mengikuti jejaknya, bahkan tanpa sadar,” terangnya. “Dengan memiliki panutan, kamu bisa melatih diri untuk menjadi seperti orang yang kamu contoh.”

Tak hanya itu saja, kamu bisa mencari komunitas atau perkumpulan laki-laki yang dapat membawa perubahan positif dalam hidupmu. Kehadiran mereka juga mendukungmu menjadi versi terbaik dari diri sendiri.

Balik lagi, kita memang tidak bisa memilih keluarga, tapi kita bisa memilih jalan hidup kita sendiri. Meski memang kepribadian kita terbentuk dari pola asuh orang tua, bukanlah hal mustahil untuk berbenah diri.

“Ketakutan membuatmu fokus pada hal-hal yang tidak kamu inginkan. Maka penting bagimu untuk menentukan apa sebenarnya yang kamu mau,” lanjut Gerek. “Dengan kamu mulai memikirkan ketakutan itu, artinya kamu juga memiliki kemampuan untuk mengatasinya.”