Konflik Azerbaijan-Armenia mereda jelang akhir Oktober 2020, setelah Amerika Serikat menjadi mediator konflik kedua negara. Namun, darah terlanjur tumpah. Sampai sekarang, kedua pihak belum bisa memastikan berapa orang yang meregang nyawa akibat pertempuran di wilayah Nagorno-Karabakh, yang pecah sejak sebulan sebelumnya. Mengacu data yang tersedia, perang yang rutin terjadi di wilayah perbatasan kedua negara itu sudah menewaskan 1.200 orang, dihitung dari 1994. Mayoritas yang tewas adalah tentara. Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan perkiraan pihaknya, 5.000 orang tewas dalam konflik terbaru antara Armenia-Azerbaijan.
Iklan
Nagorno-Karabakh adalah wilayah rumit, yang diperebutkan kedua negara karena kaya sumber daya alam. Secara hukum internasional, Nagorno-Karabakh adalah provinsi sah Azerbaijan, negara mayoritas muslim. Namun, realitasnya, secara budaya, nyaris semua penduduknya adalah etnis Armenia dan sejak Uni Soviet runtuh pada 1991, mereka memutuskan sepihak bergabung dengan Armenia yang Kristen. Hingga kini, situasinya amat labil. Azerbaijan membiarkan Nagorno-Karabakh punya pemerintahan sendiri, asal tidak bergabung dengan Armenia. Konflik sejak September 2020 menunjukkan perjanjian tersebut sulit dipertahankan kedua pihak.
Ketika benih konflik mulai mencuat, fotografer kenamaan Prancis Adrien Vautier segera menuju ke perbatasan Azerbaijan-Armenia. Dia menghabiskan satu bulan mendokumentasikan situasi di garis depan Nagorno-Karabakh. Menurut Vautier, saat ngobrol bersama VICE, pertempuran Armenia-Azerbaijan jauh lebih intens dibanding yang digambarkan media. Ledakan bom dan serangan drone terjadi saban hari. Nyaris semua warga sipil berdiam di bunker. Beberapa penduduk Nagorno-Karabakh yang punya dana memilih kabur ke Yerevan, ibu kota Armenia. Vautier sempat berkunjung ke rumah sakit yang masih buka di Nagorno-Karabakh, dan melihat jasad baru berdatangan saban hari. Seperti konflik di manapun, perebutan wilayah yang dilakukan elit politik Azerbaijan-Armenia hanya mendatangkan duka dan akhir cerita tragis bagi siapapun.
Iklan
Simak foto-foto Vautier dari Nagorno-Karabakh:
Simak foto-foto Adrien Vautier lainnya di situs pribadinya.Artikel ini pertama kali tayang di VICE Belgia