News

Saking Banyaknya Penawaran, RS di Kenya Larang Warga Jual Ginjal Mereka

RS Rujukan di Nairobi Kenya Larang Warga Jual Ginjal Mereka Karena Inflasi Memburuk

Rumah sakit rujukan utama di Ibu Kota Nairobi, Kenya, membuat pengumuman di medsos, isinya mengingatkan warga agar membatalkan niat menjual ginjal. Situasi ekonomi negara di sisi timur Benua Afrika itu sedang memburuk akibat terpengaruh efek konflik Rusia-Ukraina.

Pengumuman tersebut dibuat oleh Kenyatta National Hospital melalui akun Facebook resminya, dengan tajuk ‘kami tidak membeli ginjal’.

Videos by VICE

“Banyak pertanyaan warga masuk ke Inbox kami, menanyakan berapa harga ginjal saya jika dijual?” demikian dikutip dari pernyataan tim RS. Pihak rumah sakit mengingatkan bahwa di Kenya, jual beli ginjal masuk kategori pelanggaran hukum.

“Mohon masyarakat sekalian menyadari bahwa penjualan organ adalah aktivitas ilegal. Anda hanya diizinkan mendonasikan organ, bukan menjualnya.”

Penduduk Kenya selama tiga bulan terakhir mengalami kenaikan inflasi yang amat tinggi, melebihi rekor sejak 2019. Akibatnya, biaya sewa rumah, BBM, hingga pangan meningkat drastis. Pasokan gandum, yang menjadi makanan pokok warga Kenya, turut terganggu akibat konflik di Ukraina.

Presiden Kenya, Uhuru Kenyatta, pada Mei 2022 sampai membuat kebijakan penaikkan upah minimum 12 persen secara nasional, demi mengatasi dampak inflasi. Sayangnya, banyak perusahaan di Kenya tidak mengikuti arahan pemerintah, sehingga gaji mayoritas penduduk masih stagnan.

Isu invasi Rusia ke Ukraina sampai menjadi bahasan khusus dalam pertemuan Uni Afrika (AU) yang digelar pada 20 Juni 2022. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy diundang untuk memberi sambutan serta berbagi pandangan tentang prospek gencatan senjata. Negara-negara Afrika berkepentingan agar konflik yang dipicu oleh Vladimir Putin itu segera selesai, sehingga perekonomian kawasan bisa pulih.

Macky Sall, Presiden Senegal sekaligus Ketua Uni Afrika untuk 2022, menilai bukan cuma Kenya yang ekonominya terdampak parah oleh konflik di Eropa. Sall meminta semua pihak yang bertikai mengedepankan dialog.

“Negara-negara di Afrika mendorong semua pihak dalam konflik di Rusia dan Ukraina untuk menghormati hukum internasional,” ujar Sall. “Hanya dengan demikian, maka upaya perdamaian bisa terwujud, dan perdagangan bebas bisa kembali berjalan dengan lancar.”