Ingatkah kamu kapan terakhir kali dugem? Saat kamu menikmati suasana malam sambil merokok bareng teman sepermainan, atau mengajak orang kenalan ketika memesan minuman. Kamu kapok minum kebanyakan hingga mabuk berat, tapi mengulanginya lagi setiap main ke diskotek. Momen-momen seru itu bagaikan kenangan masa lalu. Kawula muda kini sulit pergi ke kelab malam karena besarnya risiko tertular COVID-19 pada ruangan tertutup.
Nostalgia inilah yang dibangkitkan dalam buku foto bertajuk DISCO MUTE – Le Discoteche Abbandonate d’Italia (secara harfiah berarti “Disko Teredam: Kelab Malam Italia yang Terbengkalai”). Menampilkan karya berbagai fotografer urbex (urban exploration) — jenis fotografi yang mengabadikan bangunan terbengkalai — buku ini mengajak pembaca mengenang masa keemasan diskotek Italia, lengkap dengan kisah-kisah tempat bersejarah di kancah hiburan malam negara tersebut.
Videos by VICE
Diskotek Cocoricò di Riccione, misalnya, dinobatkan sebagai kelab malam terbaik di dunia pada 2015. Lalu ada Babaloo, yang dikenal sebagai kelab terapung di pantai timur laut Italia. Diskotek lokal macam Tana, Domina dan Majorca juga tak kalah sukses pada era 80-an hingga 90-an.
Beberapa diskotek ini gulung tikar karena kekurangan dana atau terjerat kasus narkoba, sedangkan yang lain pamornya menurun selepas masa kejayaan hiburan malam Italia pada 2010-an. Gedung-gedung itu masih berdiri hingga sekarang, tapi sudah lapuk digerogoti waktu.
“Rasanya seperti lewat di depan kelab malam pada siang hari,” tulis editor buku Alessandro Tesei dan Davide Calloni. Dengan kata lain, tak ada lagi kehidupan di dalam diskotek-diskotek yang terbengkalai itu.
Berikut adalah beberapa foto yang dinukil dari buku tersebut: