Sejumlah peneliti asal University of California Riverside baru-baru ini menemukan bukti tertua mahluk hidup multiselular pertama di muka Bumi yang menghuni planet yang hidup waktu bumi dalam keadaan nyaris beku.
Menurut sebuah penelitian terbaru, spons laut purba yang disebut dengan nama Demospongiae hidup antara 635 sampai 660 juta tahun lalu—atau tepatnya di tengah zaman Neoproterozoic. Saat itu, kondisi bumi terhitung sangat ekstrem—nyaris seluruh permukaan Bumi ditutup oleh lapisan es yang disebabkan oleh kondisi yang dinamakan “ Snowball Earth.” Begitu lapisan es ini meleleh, oksigen larut ke dalam air laut dan menyediakan kondisi yang kondusif bagi kemunculan organisme multiseluler.
Videos by VICE
Hasil penelitian ini mencakup “temuan bukti biomarker yang kuat akan keberadaan hewan Neoproterozoic,” menurut makalah penelitian tersebut.
Pada 2009 lalu, kelompok peneliti yang sama menemukan bukti bahwa Demospongia muncul di periode tersebut. Sayangnya, saat itu temuan mereka tak diakui kalangan peneliti secara luas.
Jonathan Antcliffe, seorang peneliti yang kini bekerja di University of Lausanne, menjelaskan bahwa sembilan tahun silam yang diteliti oleh peneliti dari UC Riverside tak eksklusif untuk spons purba. Molekul yang sama, 24-isopropylcholestane, juga ditemukan pada pelagophyte, sejenis ganggang laut purba. Sedangkan dalam penelitian terbarunya, tim ini mengamati 26-methylstigmastane yang dipercaya hanya dimiliki oleh Demospongiae.
Dengan kata lain, penelitian terbaru ini telah memberikan bukti paling solid—setidaknya sampai saat ini—akan keberadaan hewan dari masa awal Bumi yang hidup di dalam air laut hasil lelehan lapisan es. “Kami sudah punya meningkatkan buktinya sampai dua kali lipat (dari apa yang kami kemukakan pada 2009,” papar Gordon Love, peneliti yang dipercaya menulis laporan penelitian tim dari UC Riverside dalam sebuah email ke Motherboard.
Menurut hasil penelitian yang sama, kita mungkin saja bisa mendapatkan bukti keberadaan makhluk multiselular yang lebih tua dalam sample Chuar Group, sekelompok batu purba dari Grand Canyon dan Visingsö Group dari Swedia Utara. Namun, sampai tulisan ini diturunkan, keberadaan biomarker itu belum bisa dikonfirmasi.
Love berujar pada Motherboard bahwa timnya berencana membongkar misteri genetik yang memungkinkan munculnya hewan-hewan di Bumi.
“Kami tertarik untuk mengidentifikasi gen-gen dalam sintesis steroid tak umum yang menghasillkan pendahulu 26-mes,” Imbuh Love. Analisis genetik ini, menurut Love, bisa menjelaskan apakah spons laut purba mewariskan gennya ke hewan-hewan lain di Bumi.