News

Makin Populer, Sekolah di Korsel Larang Siswa Tiru Permainan ‘Squid Game’

Squid Game, Korea Selatan, Permainan Bocah, Kekerasan, Kostum, Halloween

Kesuksesan drama Korea Squid Game menciptakan kekhawatiran di kalangan orang tua. Serial Netflix yang terinspirasi permainan bocah ditakutkan dapat mendorong anak-anak untuk melakukan kekerasan.

Pada Selasa (26/10) lalu, beberapa sekolah dasar di Korea Selatan menerbitkan buletin yang memperingatkan orang tua, bahwa anak-anak bisa meniru permainan sadis dalam acara yang diperuntukkan bagi penonton dewasa.

Videos by VICE

“Benar adanya anak-anak tertarik dengan serial ini karena laporan media,” Lee Jeong-a selaku wakil kepala sekolah SD Mangmi di Busan saat dihubungi VICE World News. “Kami mengirim surat ini untuk mencegahnya lebih awal sebelum berkembang menjadi masalah nyata sebab sulit membimbing anak-anak ketika permainan menjadi kasar.”

Drama bertema bertahan hidup itu menyulap permainan tradisional Korea yang tak berbahaya menjadi kompetisi berdarah-darah. Di episode pertama, tokoh utama Seong Gi-hun memainkan ddakji, yang melemparkan origami ke arah lawan untuk membalikkan kertasnya. Peserta yang kalah wajib membayar pemenang atau ditampar wajahnya. Itu hanyalah contoh sekilas dari berbagai macam tantangan yang berakhir fatal—peserta yang kalah akan dibunuh.

Kebrutalan inilah yang dikhawatirkan pihak sekolah dan orang tua. Surat peringatan tersebut mewanti-wanti agar anak-anak tidak “memukul satu sama lain” ketika kalah bermain ddakji.

Otoritas yang mengawasi sekolah-sekolah di kota Busan dan Daegu telah memperingatkan hal serupa sebelum SD Mangmi melakukannya.

Kepada VICE World News, pegawai dinas pendidikan kota Busan mengatakan telah mengeluarkan pedoman sebagai tanggapan atas kekhawatiran yang ditimbulkan oleh drakor terlaris di Netflix.

Selain di dalam negeri, popularitas Squid Game juga memengaruhi negara lain. Sejumlah sekolah di Amerika Serikat melarang kostum Halloween bertemakan Squid Game, sedangkan Kanada memperingatkan potensi anak-anak menirukan permainannya.

“Alur cerita yang sadis ini menciptakan kebingungan di kalangan penonton muda dan menonjolkan dampak dari gambar-gambar yang mengejutkan, atau lebih buruk lagi, mewajarkan tindakan kekerasan,” ujar pihak Sekolah Harold Sheppard di provinsi Quebec dalam pernyataan resminya. “Kami mendesak Anda untuk menanggapi masalah ini dengan serius.”

Follow Junhyup Kwon di Twitter.